GEROKGAK – Kondisi jalan kabupaten sepanjang 1.200 meter di Banjar Dinas Marga Garuda, Desa Pejarakan, Gerokgak sungguh memprihatinkan.
Jalan tersebut rusak parah, berkerikil, berlubang, berdebu dan sama sekali sudah tak beraspal. Jalan tersebut sejatinya menjadi akses utama bagi para nelayan, pengusaha garam dan tambak udang saat distribusi barang.
Bahkan, jalan tersebut menjadi pintu masuk menuju lokasi pusat pembenihan nener Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol.
Salah satu warga Banjar Dinas Marga Garuda, I Ketut Nasa mengaku terakhir jalan berstatus kabupaten dengan nama Jalan Marga Garuda dilakukan pengaspalan tahun 2004 silam.
Namun, karena jalan tersebut sering kali dilalui kendaraan truk yang mengangkut hasil-hasil perikanan seperti udang, garam dan lainnya melebihi kapasitas muatan barang membuat jalan tersebut tidak bertahan lama.
“Kini sudah 20 tahun jalan tersebut belum ada perbaikan sama sekali dari pemerintah daerah,” ungkap mantan Kelian Banjar Dinas Marga Garuda tersebut kemarin.
Ketut Nasa menjelaskan, desa memang sudah mengajukan proses perbaikan jalan tersebut. Informasi itu dia terima dari pemerintah desa. Namun, belum diketahui apakah sudah disetujui pemerintah daerah atau tidak.
“Kami berharap tahun 2020 pemeriņtah segera memperbaiki jalan tersebut. Mengingat jalan tersebut menjadi akses kegiatan perekonomian warga,” harapnya.
Sementara itu, pengusaha tambak udang Wayan Arta mengatakan, sebagai petambak udang yang menggunakan akses jalan Marga Garuda,
sejatinya sangat siap jika pemerintah desa mengajukan proposal perbaikan jalan. Tetapi lagi-lagi ini menyangkut kewenangan.
Jalan tersebut milik kabupaten. Sehingga pemerintah desa belum berani untuk melakukan perbaikan. “Kami siap kok berkontribusi, karena jalan tersebut kami juga yang pakai,” pungkasnya.