NEGARA – Saat polisi berusaha mencari pelajar yang hilang di perairan Selat Bali, Minggu (29/4) sore, warga Desa Pengambengan dihebohkan dengan penemuan mayat yang terdampar di bibir pantai.
Penemuan mayat tanpa identitas ini mengundang kehadiran ratusan warga melihat kondisi korban yang dalam kondisi mulut berbusa.
Penemuan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh Suroso, 40, warga Dusun Munduk, Desa Pengambengan sekitar pukul 14.30 wita.
Nelayan tersebut saat itu sedang bermain layangan sekitar 20 meter dari bibir pantai. Tak dinyana, dia melihat ada sosok mayat terdampar di bibir pantai dan disapu digulung ombak.
Dia langsung mendekat. “Kondisinya telungkup,” ujar Suroso di lokasi kejadian. Selain Suroso, saat itu juga ada nelayan yang sedang menjaring ikan di sekitar lokasi.
Akhirnya setelah mematikan korban tersebut sudah tidak bernyawa akhirnya melaporkan pada warga lain.
Karena merasa kasihan dengan korban di tengah panas terik matahari, akhirnya mayat korban dipindah ke tempat lebih teduh bersama warga dan anggota Satpol air yang datang ke lokasi.
“Dari kondisinya sepertinya baru meninggal, tubuhnya masih lemas dan dari mulutnya keluar busa,” ujarnya.
Tim Inafis Polres Jembrana melakukan identifikasi korban. Ciri-ciri korban tinggi 173 cm menggunakan kaus biru bergaris, celana training abu-abu, dan menggunakan cincin di jari manis kiri dengan tulisan peter.
Korban juga menggunakan 6 gelang di tangan kiri, kaki kiri bertato gambar bunga, di tangan kiri gambar bunga dan lengan kiri tato bertulis Arik dengan aksara Bali.
Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Negara untuk proses identifikasi.