34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:50 PM WIB

Gelar Upacara dengan Sarana Binatang Serba Hitam atas Musibah Nanggala

SINGARAJA – Sejumlah pejabat dan pihak menggelar prosesi pakelem dan doa bersama terkait karamnya Kapal Selam Nanggala 402 yang mengakibatkan 53 prajurit TNI AL meninggal dunia. Kegiatan digelar di Dermaga Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kamis (29/4).

 

Prosesi upacara pakelem itu dipuput (dipimpin) Ida Pandita Dukuh Tri Buda Nata Gni Nanda dari Griya Gde Bajrasidhi, Desa Celukanbawang. Dalam prosesi itu, sarana berupa kambing hitam, ayam hitam, dan bebek hitam, ditenggelamkan di perairan utara Bali.

 

Menurut rohaniawan Ida Pandita Dukuh Tri Buda Nata Gni Nanda, upacara itu merupakan rangkaian dari kegiatan yang dilakukan pada Sabtu (24/4) lalu.

 

Tatkala itu Ida Pandita sempat melangsungkan upacara dan doa dari tepi Pantai Labuan Lalang. Rohaniawan berdoa pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Bhatara Baruna, agar kapal selam lekas ditemukan.

 

“Ternyata besoknya (Minggu, Red) sudah ketemu. Sehingga hari ini janji untuk menghaturkan pakelem dengan sarana hewan, harus dilaksanakan. Sekaligus berdoa dan memohon kepada Beliau, agar tidak ada kejadian yang sama di Bali. Semoga tidak ada lagi kejadian kapal tenggelam,” harapnya.

 

Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 terjadi di perairan Bali. Sehingga sudah sepantasnya pemerintah melakukan prosesi upacara dan doa, sesuai dengan keyakinan Hindu. Upacara itu dilangsungkan dengan harapan arwah para prajurit mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

 

“Memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Bhatara Baruna, agar kehidupan kita di wilayah laut berjalan dengan baik. Adanya berbagai bencana baik itu gering agung covid-19 hingga tenggelamnya KRI Nanggala-402 menguatkan keyakinan kita bahwa alam semesta sebagi sebuah kesatuan dalam tatanan harmonis. Sehingga harus dijaga kesucian dan kesimbangannya,” kata Koster.

 

Dalam kegiatan itu tampak hadir sejumlah pejabat di Bali. Antara Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Danu Danan Jaya.

 

Juga hadir Wakajati Bali Hutama Wisnu, Komandan Korem 163/Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf, Danlanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Reza Ranesa, Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) Komang Teguh Ardana, serta sejumlah undangan lain.

SINGARAJA – Sejumlah pejabat dan pihak menggelar prosesi pakelem dan doa bersama terkait karamnya Kapal Selam Nanggala 402 yang mengakibatkan 53 prajurit TNI AL meninggal dunia. Kegiatan digelar di Dermaga Labuan Lalang, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Kamis (29/4).

 

Prosesi upacara pakelem itu dipuput (dipimpin) Ida Pandita Dukuh Tri Buda Nata Gni Nanda dari Griya Gde Bajrasidhi, Desa Celukanbawang. Dalam prosesi itu, sarana berupa kambing hitam, ayam hitam, dan bebek hitam, ditenggelamkan di perairan utara Bali.

 

Menurut rohaniawan Ida Pandita Dukuh Tri Buda Nata Gni Nanda, upacara itu merupakan rangkaian dari kegiatan yang dilakukan pada Sabtu (24/4) lalu.

 

Tatkala itu Ida Pandita sempat melangsungkan upacara dan doa dari tepi Pantai Labuan Lalang. Rohaniawan berdoa pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Bhatara Baruna, agar kapal selam lekas ditemukan.

 

“Ternyata besoknya (Minggu, Red) sudah ketemu. Sehingga hari ini janji untuk menghaturkan pakelem dengan sarana hewan, harus dilaksanakan. Sekaligus berdoa dan memohon kepada Beliau, agar tidak ada kejadian yang sama di Bali. Semoga tidak ada lagi kejadian kapal tenggelam,” harapnya.

 

Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 terjadi di perairan Bali. Sehingga sudah sepantasnya pemerintah melakukan prosesi upacara dan doa, sesuai dengan keyakinan Hindu. Upacara itu dilangsungkan dengan harapan arwah para prajurit mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.

 

“Memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Bhatara Baruna, agar kehidupan kita di wilayah laut berjalan dengan baik. Adanya berbagai bencana baik itu gering agung covid-19 hingga tenggelamnya KRI Nanggala-402 menguatkan keyakinan kita bahwa alam semesta sebagi sebuah kesatuan dalam tatanan harmonis. Sehingga harus dijaga kesucian dan kesimbangannya,” kata Koster.

 

Dalam kegiatan itu tampak hadir sejumlah pejabat di Bali. Antara Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Danu Danan Jaya.

 

Juga hadir Wakajati Bali Hutama Wisnu, Komandan Korem 163/Wirasatya Brigjen TNI Husein Sagaf, Danlanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Reza Ranesa, Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) Komang Teguh Ardana, serta sejumlah undangan lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/