30.2 C
Jakarta
29 April 2024, 23:17 PM WIB

Bandara Baru Tunggu Infrastruktur Kelar, Koster: Jangan Tiru Kertajati

SINGARAJA – Rencana pembangunan bandara internasional di Buleleng, rupanya, masih di awang-awang.

Pembangunan baru akan dilakukan, setelah infrastruktur pendukung menuju areal bandara tuntas dibangun.

Pemerintah mengklaim tak ingin mengulangi kesalahan serupa, seperti yang terjadi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan penyediaan infrastruktur pendukung lebih dulu.

Keberadaan jalur shortcut yang kini tengah dikerjakan di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, dianggap belum cukup. koster menyebut butuh sejumlah alternatif infrastruktur lain.

“Saya pastikan biar aksesnya selesai dulu. Dengan shortcut menurut saya belum cukup. Karena hitungannya masih dua jam lebih. Sedang dipertimbangkan beberapa alternatif lain,” kata Koster.

Alternatif lain yang dimaksud ialah pembangunan akses kereta cepat dan pembuatan jalur by pass. Sementara jalan tol, tak masuk dalam daftar infrastruktur alternatif.

Sebab pemerintah pusat memberikan sinyal tak setuju dengan pembangunan jalan tol. “Mungkin by pass kombinasi dengan jalan tol. Barangkali ya.

Ini kan menyangkut masalah teknis ya. Jadi perlu diskusi dulu. Kereta api juga masih persiapan studi,” ujarnya.

Koster mengklaim penyediaan infrastruktur itu menjadi hal yang wajib. Ia memberikan contoh keberadaan Bandara Kertajati, yang kini kosong melompong.

Infrastruktur akses jalan menuju bandara, disebut sangat memengaruhi kondisi di Kertajati. “Jangan sampai seperti (bandara) Kertajati. Bandaranya ada, aksesnya nggak ada, sepi bandaranya.

Akhirnya lumutan bandaranya. Kurang laku. Padahal bangunannya bagus. Makanya infrastuktur dulu. Akses yang memungkinkan utara-selatan cepat,” tegas Koster. 

SINGARAJA – Rencana pembangunan bandara internasional di Buleleng, rupanya, masih di awang-awang.

Pembangunan baru akan dilakukan, setelah infrastruktur pendukung menuju areal bandara tuntas dibangun.

Pemerintah mengklaim tak ingin mengulangi kesalahan serupa, seperti yang terjadi di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, pemerintah akan menyelesaikan penyediaan infrastruktur pendukung lebih dulu.

Keberadaan jalur shortcut yang kini tengah dikerjakan di Jalan Raya Singaraja-Denpasar, dianggap belum cukup. koster menyebut butuh sejumlah alternatif infrastruktur lain.

“Saya pastikan biar aksesnya selesai dulu. Dengan shortcut menurut saya belum cukup. Karena hitungannya masih dua jam lebih. Sedang dipertimbangkan beberapa alternatif lain,” kata Koster.

Alternatif lain yang dimaksud ialah pembangunan akses kereta cepat dan pembuatan jalur by pass. Sementara jalan tol, tak masuk dalam daftar infrastruktur alternatif.

Sebab pemerintah pusat memberikan sinyal tak setuju dengan pembangunan jalan tol. “Mungkin by pass kombinasi dengan jalan tol. Barangkali ya.

Ini kan menyangkut masalah teknis ya. Jadi perlu diskusi dulu. Kereta api juga masih persiapan studi,” ujarnya.

Koster mengklaim penyediaan infrastruktur itu menjadi hal yang wajib. Ia memberikan contoh keberadaan Bandara Kertajati, yang kini kosong melompong.

Infrastruktur akses jalan menuju bandara, disebut sangat memengaruhi kondisi di Kertajati. “Jangan sampai seperti (bandara) Kertajati. Bandaranya ada, aksesnya nggak ada, sepi bandaranya.

Akhirnya lumutan bandaranya. Kurang laku. Padahal bangunannya bagus. Makanya infrastuktur dulu. Akses yang memungkinkan utara-selatan cepat,” tegas Koster. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/