SINGARAJA – Musim kemarau akhir-akhir ini membuat kewalahan petugas pemadam kebakaran Buleleng untuk memadamkan api.
Dalam seminggu kebakaran lahan terjadi di berbagai tempat di Buleleng. Tercatat ada 6 lokasi kebakaran lahan terjadi.
Mulai insiden kebakaran di Desa Selat Sukasada, kebakaran areal pohon jati di Desa Pacung Tejakula, kebakaran lahan di Desa Bengkala, Kubutambahan,
Kebekaran lahan kering di Desa Bila, Kubutambahan dan Kebakaran yang terjadi di Desa Jagaraga, Sawan.
Terparah kebakaran lahan terjadi di Desa Jagaraga. Pasalnya, hampir 2 hektare lahan dengan kondisi kering terbakar dan nyaris memasuki rumah pemukiman penduduk.
Kebakaran lahan tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 siang pada Jumat (28/8) lalu. Namun, api baru bisa dipadamkan pada malam hari setelah 20 tangki air dengan kekuatan 6 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Kepada Bidang Pelayanan dan Sarana Prasarana Damkar Buleleng Putu Pasek Sujendra mengaku, Buleleng dengan kondisi lahan
yang luas dan posisi saat ini kering berpotensi terjadi kebakaran di berbagai lahan di Buleleng yang disebabkan kelalaian masyarakat.
Pemicunya sepele hanya karena warga bakar sampah. Kemudian sisa pembakaran ditiup oleh angin sehingga kebakaran lahan terjadi. Selain itu karena membuang puntung rokok sembarangan oleh warga.
“Dan dalam seminggu ini kami terus berjibaku memadam api pada kebakaran lahan. Tercatat 6 lokasi kebakaran dengan tempat yang berbeda pula. Sebagian besar berada di Buleleng timur,” ucapnya.
Pasek menjelaskan, wilayah-wilayah yang tingkat kerawanan kebakaran lahan cukup tinggi berada di daerah timur Kabupaten Buleleng.
Yakni Kecamatan Sawan, Kubutambahan dan Tejakula. Sedangkan wilayah barat berada di Seririt dan Gerokgak.
Mengantisipasi terjadi potensi kebakaran lahan di 5 Kecamatan. Selain melakukan langkah-langkah antisipatif dengan menghimbau masyarakat yang bermukim dengan lokasi lahan-lahan luas dengan kondisi kering.
Pihaknya juga saat ini telah membentuk relawan tim kebakaran di masing-masing kecamatan. Relawan ini akan melakukan penanganan secara dini kebakaran sebelum petugas damkar turun ke lokasi kebakaran.
“Kami meminta kepada warga ditengah musim kemarau dengan tiupan angin kencang saat ini. untuk meningkat kewaspadaaan.
Jangan sekali-sekali mencoba membakar sampah kendati lokasi rumah jauh dari lahan atau hutan. Karena itu salah satu pemicu terjadi kebakaran,” pungkasnya.