NEGARA- Anggota polisi asal Jembrana, Bali yang berdinas di Satuan lalulintas (Satlantas) Polres Palu tewas sesaat setelah gempa berkekuatan 7,7 SR dan tsunami menerjang kota Palu dan Donggala, Sulteng
Usai ditemukan di pinggir pantai dan disemayamkan sementara di RS Bhayangkara Palu, saat ini keluarga mengaku masih menunggu proses pemulangan jenazah IGK Sukamiarta.
Ditengah penantian, siapa menyangka jika mendiang Brigadir IGK Sukamiarta yang bertugas di Palu sejak tahun 2005 lalu atau sejak lulus SPN Singaraja, itu sempat menelepon orangtuanya saat Tsunami menerjang?
Seperti dibenarkan ibu korban, Ni Gusti Ayu Milih Asih.
Ditemui di rumah duka, Minggu (30/9), ia mengatakan bahwa saat kejadian, Gus Maiz mendapatkan tugas pengamanan perayaan HUT Kota Palu.
Bahkan saat gempa terjadi, korban sempat menghubungi ibunya dan mengatakan sedang sibuk menyelamatkan warga dan meminta doa kepadanya agar anaknya selamat dalam bertugas.
Namun pada sore harinya, diberi kabar bahwa Gus Maiz menjadi salah satu korban meninggal karena tsunami yang menghancurkan Kota Palu.
“Terakhir kali dia sempat menelepon ke rumah. Minta doa diberi selamat karena sedang membantu korban menyelamatkan warga dari guncangan gempa,”kenang Asih.
Sementara masih terkait meninggalnya Brigadir Sukamiarta, Ketut Sumadiya, ipar korban yang juga anggota polisi mengatakan, dengan belum adanya jadwal pasti kapan mendiang diterbangkan ke Bali, keluarga khawatir mendiang akan dikubur massal.
“Kemarin katanya sudah dipulangkan hari ini. Tapi hari ini, informasi setiap jenazah itu akan dipulangkan, menunggu tanda tangan dari pihak keluarga,” ungkapnya.