30.8 C
Jakarta
12 September 2024, 11:04 AM WIB

Tujuh Tahun Cuci Darah, Pasek Bersyukur Biaya Full Dijamin JKN – KIS

SINGARAJA – Sejak program JKN-KIS diselenggarakan di awal tahun 2014, BPJS Kesehatan telah banyak membiayai kasus katastropik.

Salah satunya adalah tindakan hemodialisa atau yang lebih dikenal dengan sebutan cuci darah pada pasien penderita gagal ginjal.

Ginjal merupakan salah satu organ dalam tubuh yang mempunyai peran vital dan tak tergantikan.

Secara sederhana gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal tidak lagi dapat menjalankan fungsi normalnya sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh si penderita.

Nyoman Pasek, 52, adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Pasek menderita gagal ginjal sejak tujuh tahun yang lalu dan hingga saat ini memerlukan penanganan cuci darah agar fisiknya tetap terjaga.

Ia tidak pernah menyangka akan mengalami gagal ginjal yang memerlukan biaya penanganan sangat mahal.

Ia pun menceritakan kisahnya saat tim jamkesnews berhasil menemuinya ketika hendak melakukan tindakan cuci darah di RSU Paramasidhi Singaraja pada (13/9) lalu.

 “Sampai saat ini saya rutin untuk melakukan tindakan cuci darah setiap satu minggu dua kali agar ginjal saya tetap terkontrol.

Dulu sebelum saya cuci darah, kondisi tubuh saya begitu terasa lemas, cepat letih dan sangat tidak bertenaga,

beruntung saya segera mendapat penanganan cuci darah yang dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan,” ceritanya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS

Ia pun dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya saat memperoleh penanganan cuci darah di RSU Paramasidhi Singaraja.

“Selama saya menjalani cuci darah di RSU RSU Paramasidhi Singaraja, saya memperoleh pelayanan sangat baik, tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan

antara pasien umum dengan pasien peserta JKN-KIS. Petugas di rumah sakit pun melayani saya dengan sangat ramah. Mungkin semua ini karena telah adanya koordinasi

yang baik antara BPJS Kesehatan dengan pihak rumah sakit. Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini sangat membantu saya

dan banyak orang yang sedang sakit. Betapa bangganya saya menjadi peserta JKN-KIS,” ungkapnya sambil tersenyum

Pasek menyatakan sangat beruntung karena telah menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, seluruh biaya cuci darah yang ia jalani sepenuhnya dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Saya tidak sanggup jika saya harus membayar biaya cuci darah saya selama tujuh tahun ini dengan biaya sendiri.

Mungkin sudah ratusan juta rupiah biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk biaya cuci darah saya. Tidak bisa dibayangkan jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS.

Saya tahu untuk sekali cuci darah itu biayanya sangat mahal. Dengan menjadi peserta JKN-KIS, seluruh biaya pelayanan kesehatan saya ditanggung

sepenuhnya oleh program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sungguh mulia Program JKN-KIS ini,” pungkas pria asal Singaraja ini

Menurutnya program JKN-KIS adalah program pemerintah yang sangat besar dan banyak manfaatnya dalam membantu warga masyarakat yang sedang sakit.

Berkat program JKN-KIS banyak masyarakat yang mempunyai harapan hidup lebih lama seperti yang dialami dirinya. 

“Saya telah merasakan manfaat besar dari Program JKN-KIS. Jika saya hitung-hitung, mungkin sudah ratusan juta rupiah biaya yang telah dikeluarkan BPJS Kesehatan

untuk pelayanan kesehatan yang saya dapatkan di rumah sakit. Tentunya iuran peserta yang sehatlah yang turut membantu biaya tindakan cuci darah saya.

Disinilah letak prinsip gotong royong dari program JKN-KIS. BPJS Kesehatan seolah menjadi pahlawan bagi saya.

Berkat JKN-KIS saya masih mempunyai kesempatan hidup hingga saat ini dan menikmati kebersamaan dengan keluarga tercinta,” tambahnya sambil tersenyum

Ia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada peserta yang telah rutin membayar iuran. “Saya sadar bahwa biaya cuci darah yang saya jalani ini dari pemerintah dan tentunya juga dari iuran

peserta yang rutin membayar iuran namun tidak atau belum pernah menggunakannya. Saya berdoa semoga peserta yang rutin membayar iuran selalu

dalam keadaan sehat karena berkat iuran yang dibayarkan rutin setiap bulan dapat membantu saya dan banyak peserta lain yang sdang sakit,” tambahnya

Berbekal dari pengalaman yang ia ceritakan tersebut, ia dan keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mencanangkan program JKN-KIS,

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program dan fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan dengan sangat baik. (rba)

 

SINGARAJA – Sejak program JKN-KIS diselenggarakan di awal tahun 2014, BPJS Kesehatan telah banyak membiayai kasus katastropik.

Salah satunya adalah tindakan hemodialisa atau yang lebih dikenal dengan sebutan cuci darah pada pasien penderita gagal ginjal.

Ginjal merupakan salah satu organ dalam tubuh yang mempunyai peran vital dan tak tergantikan.

Secara sederhana gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal tidak lagi dapat menjalankan fungsi normalnya sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh si penderita.

Nyoman Pasek, 52, adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dari segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Pasek menderita gagal ginjal sejak tujuh tahun yang lalu dan hingga saat ini memerlukan penanganan cuci darah agar fisiknya tetap terjaga.

Ia tidak pernah menyangka akan mengalami gagal ginjal yang memerlukan biaya penanganan sangat mahal.

Ia pun menceritakan kisahnya saat tim jamkesnews berhasil menemuinya ketika hendak melakukan tindakan cuci darah di RSU Paramasidhi Singaraja pada (13/9) lalu.

 “Sampai saat ini saya rutin untuk melakukan tindakan cuci darah setiap satu minggu dua kali agar ginjal saya tetap terkontrol.

Dulu sebelum saya cuci darah, kondisi tubuh saya begitu terasa lemas, cepat letih dan sangat tidak bertenaga,

beruntung saya segera mendapat penanganan cuci darah yang dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan,” ceritanya sambil menunjukkan kartu JKN-KIS

Ia pun dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya saat memperoleh penanganan cuci darah di RSU Paramasidhi Singaraja.

“Selama saya menjalani cuci darah di RSU RSU Paramasidhi Singaraja, saya memperoleh pelayanan sangat baik, tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan

antara pasien umum dengan pasien peserta JKN-KIS. Petugas di rumah sakit pun melayani saya dengan sangat ramah. Mungkin semua ini karena telah adanya koordinasi

yang baik antara BPJS Kesehatan dengan pihak rumah sakit. Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini sangat membantu saya

dan banyak orang yang sedang sakit. Betapa bangganya saya menjadi peserta JKN-KIS,” ungkapnya sambil tersenyum

Pasek menyatakan sangat beruntung karena telah menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, seluruh biaya cuci darah yang ia jalani sepenuhnya dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Saya tidak sanggup jika saya harus membayar biaya cuci darah saya selama tujuh tahun ini dengan biaya sendiri.

Mungkin sudah ratusan juta rupiah biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk biaya cuci darah saya. Tidak bisa dibayangkan jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS.

Saya tahu untuk sekali cuci darah itu biayanya sangat mahal. Dengan menjadi peserta JKN-KIS, seluruh biaya pelayanan kesehatan saya ditanggung

sepenuhnya oleh program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Sungguh mulia Program JKN-KIS ini,” pungkas pria asal Singaraja ini

Menurutnya program JKN-KIS adalah program pemerintah yang sangat besar dan banyak manfaatnya dalam membantu warga masyarakat yang sedang sakit.

Berkat program JKN-KIS banyak masyarakat yang mempunyai harapan hidup lebih lama seperti yang dialami dirinya. 

“Saya telah merasakan manfaat besar dari Program JKN-KIS. Jika saya hitung-hitung, mungkin sudah ratusan juta rupiah biaya yang telah dikeluarkan BPJS Kesehatan

untuk pelayanan kesehatan yang saya dapatkan di rumah sakit. Tentunya iuran peserta yang sehatlah yang turut membantu biaya tindakan cuci darah saya.

Disinilah letak prinsip gotong royong dari program JKN-KIS. BPJS Kesehatan seolah menjadi pahlawan bagi saya.

Berkat JKN-KIS saya masih mempunyai kesempatan hidup hingga saat ini dan menikmati kebersamaan dengan keluarga tercinta,” tambahnya sambil tersenyum

Ia pun mengucapkan rasa terima kasih kepada peserta yang telah rutin membayar iuran. “Saya sadar bahwa biaya cuci darah yang saya jalani ini dari pemerintah dan tentunya juga dari iuran

peserta yang rutin membayar iuran namun tidak atau belum pernah menggunakannya. Saya berdoa semoga peserta yang rutin membayar iuran selalu

dalam keadaan sehat karena berkat iuran yang dibayarkan rutin setiap bulan dapat membantu saya dan banyak peserta lain yang sdang sakit,” tambahnya

Berbekal dari pengalaman yang ia ceritakan tersebut, ia dan keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mencanangkan program JKN-KIS,

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program dan fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan dengan sangat baik. (rba)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/