RadarBali.com – Warga Dusun Munduk, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Minggu (29/10) pagi dihebohkan dengan seorang bocah tidak dikenal yang tiba-tiba datang ke rumah salah satu warga.
Bocah yang mengaku bernama Yongki, umur sekitar 10 tahun tersebut dalam kondisi sakit panas, sehingga tidak mampu mengingat secara pasti rumahnya.
Menurut Informasi, Yongki datang menemui salah satu warga yang sedang menyapu halaman sekitar pukul 05.00 wita. Warga lain kemudian berdatangan karena bocah tersebut tidak dikenal.
Selain situasi masih gelap, bocah tersebut tidak bisa menjawab saat ditanya warga.” Saya lihat dan pegang anaknya panas sekali,” kata Kamaruzzaman,30, warga setempat.
Bocah yang mengaku bernama Yongki ini kemudian langsung dibawa masuk ke rumahnya untuk dikompres.
Diduga, karena panasnya tinggi, tidak bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar. Bahkan jawabannya cenderung ngawur, seperti saat ditanya rumahnya hanya bisa menjawab dekat SDN 1.
Akan tetapi tidak mengetahui secara pasti sekolah yang disebut. “Sulit sekali diajak bicara. Mungkin karena kondisinya sakit sampai tidak tahu arah tujuan dan pulangnya,” ujarnya.
Kamaruzzaman yang juga kepala Dusun Ketapang Lampu tersebut melaporkan pada Babinsa, Babinkamtibmas dan Perbekel.
Sejumlah perangkat desa dan guru dari sekolah-sekolah terdekat dan sekolah dari desa tetangga juga datang melihat Yongki, tetapi tidak ada yang mengenal.
”Anaknya juga tidak bisa bicara banyak, makanya banyak yang mengira anak hilang,” ungkapnya. Karena diduga anak hilang, aparat desa, TNI dan Polri sampai menyebar foto kondisi yang sedang terbaring sakit dengan harapan ada yang mengenali.
Akhirnya, setelah enam jam lebih Yongki dianggap anak hilang, sekitar pukul 13.00 wita datang pasangan suami istri yang mengaku sebagai orang tua Yongki. “Saya ibunya pak,” kata Martinah,40.
Menurutnya, Yongki memang sedang sakit. Sabtu (29/10) malam sekitar pukul 08.00 wita sudah dibawa ke Puskesmas Pengambengan untuk diperiksa.
Kemudian pulang ke rumah neneknya di Dusun Kedunen, Desa Pengambengan. “Setiap harinya memang tinggal sama neneknya, karena sakit saya nemani dia (Yongki),” kata ibu kandung Yongki yang tinggal di Desa Tegal Badeng Barat Kecamatan Negara ini.
Martinah tidak ada yang menyangka Yongki hilang. Karena saat sekitar pukul 04.30 wita masih tidur pulas, namun sekitar pukul 06.00 wita sudah tidak ada di tempat tidur.
Ibunya mengira ikut bibinya, karena sang nenek pergi ke Negara. Yongki yang ternyata sekolah di MIN IV Jembrana, Desa Cupel ini, akhirnya dibawa pulang ibu kandungnya Desa Tegal Badeng Barat.