26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:39 AM WIB

Resmi Inkracht, Narkoba Miliaran Rupiah Dibakar

RadarBali.com – Narkoba bernilai miliaran rupiah, Rabu (29/11) kemarin, dimusnahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jembrana.

Dari jumlah narkoba yang dimusnahkan, menunjukkan kasus narkoba di wilayah Jembrana sepanjang tahun 2017 lebih tinggi dari tahun 2016 lalu.

Selain narkoba, rokok tanpa cukai, kosmetik berbahaya dan uang palsu juga dimusnahkan. Kajari Jembrana Anton Delianto mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan dari tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Pemusnahan ini bertujuan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa penegakan hukum berjalan baik dan barang bukti dari para pelaku tindak pidana dimusnahkan.

“Kami mengundang para siswa agar mengetahui dan mengenal narkoba, sehingga bisa menghindari penyalahgunaan narkoba,” terangnya.

Barang bukti narkoba yang dimusnahkan, menurut Kajari lebih tinggi dari tahun sebelumnya, tahun ini ada 670,51 gram netto sabu-sabu dan ribuan butir pil ekstasi dari 16 terpidana.

Barang haram ini jika dirupiahkan mencapai miliaran rupiah dan bisa meracuni ratusan orang. Selain itu, masih ada kasus narkoba seberat 1,5 kilogram yang saat ini masih dalam proses penuntutan.

Tingginya kasus narkoba ini, lanjutnya, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, keberhasilan penegakan hukum melakukan pemberantasan narkoba.

Atau kemungkinan kedua narkoba yang masuk ke Bali semakin banyak. “Kejahatan narkoba kami akan tuntut tinggi, karena merusak mental generasi muda,” tegasnya.

Dalam pemusnahan barang bukti yang juga dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga Ketua BNK Jembrana tersebut,

ribuan bungkus rokok tanpa cukai, ratusan lembar uang palsu dan kosmetik berbahaya juga dimusnahkan dengan cara dibakar.

Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba saat ini sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat.

Narkoba ini masalah bersama bagi pemerintah dan masyarakat Jembrana. “ Menghentikan semua kejahatan ini, sehingga masa depan anak-cucu kita menjadi selamat

dan terbebas dari pengaruh Narkoba. Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Semua itu dapat kita mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, sekolah dan pemerintah,” tegasnya.

RadarBali.com – Narkoba bernilai miliaran rupiah, Rabu (29/11) kemarin, dimusnahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jembrana.

Dari jumlah narkoba yang dimusnahkan, menunjukkan kasus narkoba di wilayah Jembrana sepanjang tahun 2017 lebih tinggi dari tahun 2016 lalu.

Selain narkoba, rokok tanpa cukai, kosmetik berbahaya dan uang palsu juga dimusnahkan. Kajari Jembrana Anton Delianto mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan dari tindak pidana yang telah berkekuatan hukum tetap (inkracht).

Pemusnahan ini bertujuan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa penegakan hukum berjalan baik dan barang bukti dari para pelaku tindak pidana dimusnahkan.

“Kami mengundang para siswa agar mengetahui dan mengenal narkoba, sehingga bisa menghindari penyalahgunaan narkoba,” terangnya.

Barang bukti narkoba yang dimusnahkan, menurut Kajari lebih tinggi dari tahun sebelumnya, tahun ini ada 670,51 gram netto sabu-sabu dan ribuan butir pil ekstasi dari 16 terpidana.

Barang haram ini jika dirupiahkan mencapai miliaran rupiah dan bisa meracuni ratusan orang. Selain itu, masih ada kasus narkoba seberat 1,5 kilogram yang saat ini masih dalam proses penuntutan.

Tingginya kasus narkoba ini, lanjutnya, ada dua kemungkinan yang terjadi. Pertama, keberhasilan penegakan hukum melakukan pemberantasan narkoba.

Atau kemungkinan kedua narkoba yang masuk ke Bali semakin banyak. “Kejahatan narkoba kami akan tuntut tinggi, karena merusak mental generasi muda,” tegasnya.

Dalam pemusnahan barang bukti yang juga dihadiri Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga Ketua BNK Jembrana tersebut,

ribuan bungkus rokok tanpa cukai, ratusan lembar uang palsu dan kosmetik berbahaya juga dimusnahkan dengan cara dibakar.

Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, penyalahgunaan dan peredaran narkoba saat ini sangat memprihatinkan dan cenderung semakin meningkat.

Narkoba ini masalah bersama bagi pemerintah dan masyarakat Jembrana. “ Menghentikan semua kejahatan ini, sehingga masa depan anak-cucu kita menjadi selamat

dan terbebas dari pengaruh Narkoba. Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045. Semua itu dapat kita mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga, sekolah dan pemerintah,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/