GIANYAR – Videotron raksasa seharga Rp 1,6 miliar milik Pemkab Gianyar kebanjiran iklan dari perusahaan perbankan dan hotel.
Bupati Gianyar Made Mahayastra mengaku iklan itu bisa menutup biaya operasional. Sehingga Videotron bisa beranak atau dibuat di lokasi strategis lainnya.
“Keberadaan videotron cukup mengembirakan. Karena ukuran yang lebih kecil di Sanur (contoh, red) ada bank mengontrak per tahun Rp 295 juta.
Kalau yang di Gianyar ini masuk lima perusahaan saja mengontrak hanya menayangkan programnya di sana dalam setahun anggaran pembangunan itu Rp 1,6 miliar sudah kembali,” ujar Mahayastra.
Dengan hitungan itu, bupati berencana menambah videotron lagi. “Nanti videotron ini bisa saja beranak. Ditaruh pada tempat yang strategis,” terangnya.
Ada beberapa lokasi yang rencananya dipasangi layar raksasa. Di antaranya di Ubud dan Jalan By Pass Ida Bagus Mantra. Juga akan dibangun di depan Pasar Umum Gianyar.
Bupati Mahayastra mengaku Gianyar akan menjadi kota budaya yang milenial. “Anak muda tak perlu jauh ke Denpasar kalau mau lihat videotron. Di Gianyar sudah ada,” ujarnya.
Bahkan, videotron raksasa saat ini posisinya menghadang warung nasi Jinggo yang ramai di Jalan Dharmagiri. “Jadi sambil makan nasi Jinggo juga bisa nonton videotron,” terangnya.
Apalagi selama ini Gianyar dianggap kota mati. “Jam sembilan, sepuluh, sudah sepi. Dengan adanya ini kan tambah ramai,” jelasnya.
Disamping itu, kata dia, videotron juga bisa jadi patokan saat masyarakat janjian. “Kalau ketemuan. Ayok ketemu di videotron. Nah, bisa ketemuan pacaran atau urusan bisnis. Jadi bisa jadi patokan tidak bingung,” katanya.
Seperti diketahui, videotron raksasa itu diklaim terbesar di Bali. Ukurannya mencapai 12 x 6 meter. Alat itu dioperasikan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Gianyar.
Videotron itu menayangkan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Gianyar.