26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:30 AM WIB

Vaksinasi Anjing Rendah, Kasus Rabies di Klungkung Meningkat

SEMARAPURA- Kasus rabies di Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan di tahun 2021. Di tengah kondisi itu, anggaran pengadaan vaksin rabies justru sangat terbatas lantaran terkena dampak pandemi Covid-19.

 

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida, Rabu (29/12) mengungkapkan, ada 21 kasus rabies di Kabupaten Klungkung tahun 2021. Dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, kasus rabies terbanyak terjadi di Kecamatan Banjarangkan dengan jumlah sebanyak 9 kasus rabies.

 

Kecamatan Klungkung sebanyak 7 kasus rabies, dan Kecamatan Dawan sebanyak 5 kasus rabies. Sementara Kecamatan Nusa Penida nihil kasus, bahkan sejak beberapa tahun terakhir. “Nusa Penida kebetulan daerah yang terisolir sehingga potensi lalu lintas anjing pada utamanya sangat kecil. Orang juga kecil kemungkinan bawa anjing ke Nusa Penida,” jelasnya.

 

Bila dibandingkan dengan kasus rabies tahun 2020 yang sebanyak 13 kasus, tentunya kasus rabies tahun 2021 mengalami lonjakkan. Oleh karena itu kesadaran masyarakat dalam memelihara anjing peliharaannya dengan baik sangat dibutuhkan. Terutama disiplin memberikan vaksinasi rabies terhadap anjing peliharaan setiap tahunnya.

 

“Hanya saja untuk anggaran pengadaan vaksin rabies tahun ini terkena rasionalisasi. Dari pusat juga dibatasi jumlah vaksinnya,” ungkapnya.

 

Diungkapkannya, keterbatasan anggaran membuat capaian vaksinasi rabies sangat jauh dari jumlah populasi anjing yang ada di Kabupaten Klungkung. Dari target cakupan vaksinasi rabies sebesar 80 persen dari total populasi anjing sekitar 21 ribu ekor, realisasinya hanya sekitar 37 persen. “Sekitar 8.666 ekor lebih yang baru divaksinasi rabies. Untuk 2022, alokasi dari pusat belum pasti, tapi APBD II 2022 kita rencana pengadaan 5 ribu dosis vaksin,” tandasnya.

SEMARAPURA- Kasus rabies di Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan di tahun 2021. Di tengah kondisi itu, anggaran pengadaan vaksin rabies justru sangat terbatas lantaran terkena dampak pandemi Covid-19.

 

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida, Rabu (29/12) mengungkapkan, ada 21 kasus rabies di Kabupaten Klungkung tahun 2021. Dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, kasus rabies terbanyak terjadi di Kecamatan Banjarangkan dengan jumlah sebanyak 9 kasus rabies.

 

Kecamatan Klungkung sebanyak 7 kasus rabies, dan Kecamatan Dawan sebanyak 5 kasus rabies. Sementara Kecamatan Nusa Penida nihil kasus, bahkan sejak beberapa tahun terakhir. “Nusa Penida kebetulan daerah yang terisolir sehingga potensi lalu lintas anjing pada utamanya sangat kecil. Orang juga kecil kemungkinan bawa anjing ke Nusa Penida,” jelasnya.

 

Bila dibandingkan dengan kasus rabies tahun 2020 yang sebanyak 13 kasus, tentunya kasus rabies tahun 2021 mengalami lonjakkan. Oleh karena itu kesadaran masyarakat dalam memelihara anjing peliharaannya dengan baik sangat dibutuhkan. Terutama disiplin memberikan vaksinasi rabies terhadap anjing peliharaan setiap tahunnya.

 

“Hanya saja untuk anggaran pengadaan vaksin rabies tahun ini terkena rasionalisasi. Dari pusat juga dibatasi jumlah vaksinnya,” ungkapnya.

 

Diungkapkannya, keterbatasan anggaran membuat capaian vaksinasi rabies sangat jauh dari jumlah populasi anjing yang ada di Kabupaten Klungkung. Dari target cakupan vaksinasi rabies sebesar 80 persen dari total populasi anjing sekitar 21 ribu ekor, realisasinya hanya sekitar 37 persen. “Sekitar 8.666 ekor lebih yang baru divaksinasi rabies. Untuk 2022, alokasi dari pusat belum pasti, tapi APBD II 2022 kita rencana pengadaan 5 ribu dosis vaksin,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/