BANGLI-Pascaviral dan bikin resah serta heboh warga, pihak Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli bersama kepolisian langsung melakukan mediasi kasus pemasangan kloset dekat padmasana di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Bali.
Bahkan PHDI Bangli sudah melakukan dua kali pertemuan usai mengkaji laporan warga.
Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra, menyatakan dari hasil kajian dan mediasi, ternyata warga di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli nekat memasang kloset jongkok tepat di sebelah bangunan suci Padmasana karena alasannya untuk memperlancar rezeki.
Selain itu, dari hasil pertemuan, terungkap jika pemilik bangunan suci mendapat pawisik atau bisikan gaib.
“Katanya kalau mau banyak rezeki, bangun itu,” ujarnya.
Lantaran tak sesuai estetika, maka PHDI menyarankan untuk menggantinya dengan benda yang lebih cocok di areal suci.
“Misalnya gentong atau pasang kendi,” pintanya.
Setelah mediasi itu, pemilik rumah berkenan mengganti kloset duduk. “Sudah dibongkar. Setelah dipahami (oleh pemilik, red), telah diganti menggunakan kendi ,” jelasnya.
BANGLI-Pascaviral dan bikin resah serta heboh warga, pihak Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli bersama kepolisian langsung melakukan mediasi kasus pemasangan kloset dekat padmasana di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Bali.
Bahkan PHDI Bangli sudah melakukan dua kali pertemuan usai mengkaji laporan warga.
Ketua PHDI Bangli, I Nyoman Sukra, menyatakan dari hasil kajian dan mediasi, ternyata warga di Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli nekat memasang kloset jongkok tepat di sebelah bangunan suci Padmasana karena alasannya untuk memperlancar rezeki.
Selain itu, dari hasil pertemuan, terungkap jika pemilik bangunan suci mendapat pawisik atau bisikan gaib.
“Katanya kalau mau banyak rezeki, bangun itu,” ujarnya.
Lantaran tak sesuai estetika, maka PHDI menyarankan untuk menggantinya dengan benda yang lebih cocok di areal suci.
“Misalnya gentong atau pasang kendi,” pintanya.
Setelah mediasi itu, pemilik rumah berkenan mengganti kloset duduk. “Sudah dibongkar. Setelah dipahami (oleh pemilik, red), telah diganti menggunakan kendi ,” jelasnya.
