27.2 C
Jakarta
1 Mei 2024, 4:57 AM WIB

Covid di Dua Desa di Buleleng Melonjak, Aktivitas Perdagangan Dibatasi

DENPASAR – Kembali meledaknya kasus Covid-19 di Buleleng membuat Ketua Satgas Covid-19 Putu Agus Suradnyana mengambil langkah cepat.

Sebagaimana diberitakan, Sabtu (30/1) kemarin terjadi lonjakan hingga 52 kasus. Peningkatan tertinggi terjadi di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sukasada. Di kedua kecamatan itu masing-masing terjadi penambahan sebanyak 17 kasus

Menurut Bupati Buleleng, ini, proses tracing dan testing, harus dipercepat. Ia menilai penanganan covid-19 kuncinya terletak pada kecepatan proses tracing dan pengujian sampel.

Semakin cepat proses itu dilakukan, maka penyebaran secara masif dapat dicegah. Kini untuk sementara waktu, kata Bupati Agus, pemerintah terpaksa melakukan pengetatan pengawasan dan pengendalian di kedua wilayah tersebut.

Untuk sementara waktu, aktivitas perdagangan dibatasi sampai dengan pukul 20.00 malam. Pemerintah juga menyanggupi menyediakan fasilitas rapid test antigen dan tes swab, untuk mempercepat proses tracing.

Kebijakan itu berlangsung sejak kemarin (30/1) hingga Sabtu (13/2) dua pekan mendatang. Selain itu, Agus juga menginstruksikan Sekkab Buleleng Gede Suyasa melakukan komunikasi secara intens dengan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Agus meminta agar satgas provinsi mempertimbangkan membuka fasilitas karantina di Buleleng, dengan menggunakan hotel yang ada di Buleleng.

“Banyak yang punya rasa khawatir, saat mau dikarantina di Denpasar. Padahal kan hotelnya bagus. Tapi takut duluan. Kami inginnya biar provinsi membiayai satu hotel untuk karantina di Buleleng.

Jadi ini bisa mengurangi beban waktu dan jarak. Paling penting kan mengurangi beban psikis,” tukas Bupati Agus.

Sekadar diketahui, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng hingga kemarin mencapai 1.772 kasus. Kasus itu merupakan kumulatif sejak dari awal pandemi pada bulan Maret 2020 lalu, hingga kemarin.

Dari seribuan kasus, sebanyak 1.478 orang telah dinyatakan sembuh dan 79 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Kini kasus aktif tercatat sebanyak 215 kasus. Dari ratusan kasus itu, sebanyak 150 orang menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di Buleleng.

Sementara 65 orang lainnya menjalani masa karantina pada fasilitas yang telah disiapkan Pemprov Bali. 

DENPASAR – Kembali meledaknya kasus Covid-19 di Buleleng membuat Ketua Satgas Covid-19 Putu Agus Suradnyana mengambil langkah cepat.

Sebagaimana diberitakan, Sabtu (30/1) kemarin terjadi lonjakan hingga 52 kasus. Peningkatan tertinggi terjadi di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sukasada. Di kedua kecamatan itu masing-masing terjadi penambahan sebanyak 17 kasus

Menurut Bupati Buleleng, ini, proses tracing dan testing, harus dipercepat. Ia menilai penanganan covid-19 kuncinya terletak pada kecepatan proses tracing dan pengujian sampel.

Semakin cepat proses itu dilakukan, maka penyebaran secara masif dapat dicegah. Kini untuk sementara waktu, kata Bupati Agus, pemerintah terpaksa melakukan pengetatan pengawasan dan pengendalian di kedua wilayah tersebut.

Untuk sementara waktu, aktivitas perdagangan dibatasi sampai dengan pukul 20.00 malam. Pemerintah juga menyanggupi menyediakan fasilitas rapid test antigen dan tes swab, untuk mempercepat proses tracing.

Kebijakan itu berlangsung sejak kemarin (30/1) hingga Sabtu (13/2) dua pekan mendatang. Selain itu, Agus juga menginstruksikan Sekkab Buleleng Gede Suyasa melakukan komunikasi secara intens dengan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali.

Agus meminta agar satgas provinsi mempertimbangkan membuka fasilitas karantina di Buleleng, dengan menggunakan hotel yang ada di Buleleng.

“Banyak yang punya rasa khawatir, saat mau dikarantina di Denpasar. Padahal kan hotelnya bagus. Tapi takut duluan. Kami inginnya biar provinsi membiayai satu hotel untuk karantina di Buleleng.

Jadi ini bisa mengurangi beban waktu dan jarak. Paling penting kan mengurangi beban psikis,” tukas Bupati Agus.

Sekadar diketahui, kasus covid-19 di Kabupaten Buleleng hingga kemarin mencapai 1.772 kasus. Kasus itu merupakan kumulatif sejak dari awal pandemi pada bulan Maret 2020 lalu, hingga kemarin.

Dari seribuan kasus, sebanyak 1.478 orang telah dinyatakan sembuh dan 79 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Kini kasus aktif tercatat sebanyak 215 kasus. Dari ratusan kasus itu, sebanyak 150 orang menjalani perawatan di rumah sakit yang ada di Buleleng.

Sementara 65 orang lainnya menjalani masa karantina pada fasilitas yang telah disiapkan Pemprov Bali. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/