29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:50 AM WIB

Selain Hasil Rapat, Warga Akui Takut karena Penularan Corona Cepat

Warga Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan menolak tegas desanya menjadi lokasi karantina Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19.

 

Penolakan warga ini menyusul adanya kabar pemulangan 320 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali.

 

Lalu apa yang mendasari penolakan warga?

 

ZULFIKA RAHMAN, Tabanan

 

Perbekel Desa Samsam, Dewa Made Sukma Medya ditemui di kantor Perbekel Desa Samsam, Selasa (31/3) menjelaskan, selain atas dasar hasil rapat bersama yang diikuti warga, tokoh desa adat, kepala dusun hingga Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang digelar Kamis (26/3) lalu. Penolakan juga didasari karena warga cemas dan takut.

 

Ada kekhawatiran dan rasa cemas masyarakat yang membuat penolakan itu muncul.

 

Mengingat kata Dewa, sebaran virus corona ini cukup masif dan tidak terdeteksi.

 

Sehingga kata Dewa sangat wajar ketika warganya itu memiliki rasa khawatir dan takut ketika desanya menjadi salah satu lokasi karantina.

 

“Jangankan jadi tempat karantina, kemarin itu ada salah satu warga yang berstatus ODP baru datang dari pesiar, masyarakat di bawah sudah was-was dan khawatir. Saat ini ODP itu sedang menjalani isolasi mandiri,” kata Dewa.

 

Isu ini berhembus ketika salah satu warganya mendapat informasi dari kumpulan perawat RS Sanglah bahwa desa Samsam akan menjadi salah satu lokasi karantina yang ditempatkan di Politeknik Angkutan Darat Bali. Dugaan semakin menguat ketika adanya isu dari salah satu Satpam di Poltrada Bali yang merupakan warga Samsam ada instruksi dari Dinas Perhubungan juga. “Ini saya tidak berani memastikan karena masih isu. Saya belum berani memastikan kebenaranya. Mengantisipasi ini kami membuat spanduk sikap penolakan,” tambahnya.

 

Pihaknya sempat konfirmasi dengan pihak Poltrada Bali soal isu ini. Namun masih belum jelas.

 

Hanya saja, para pekerja Poltrada Bali pun memiliki kekhawatiran yang sama sehingga pihak desa diminta membuat pernyataan tertulis yang mewakili warga untuk menolak desa Samsam menjadi salah satu tempat karantina ODP covid-19.

 

“Dengan adanya pernyataan tertulis kan akan lebih kuat,” tutupnya.

 

Warga Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan menolak tegas desanya menjadi lokasi karantina Orang Dalam Pengawasan (ODP) Covid-19.

 

Penolakan warga ini menyusul adanya kabar pemulangan 320 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali.

 

Lalu apa yang mendasari penolakan warga?

 

ZULFIKA RAHMAN, Tabanan

 

Perbekel Desa Samsam, Dewa Made Sukma Medya ditemui di kantor Perbekel Desa Samsam, Selasa (31/3) menjelaskan, selain atas dasar hasil rapat bersama yang diikuti warga, tokoh desa adat, kepala dusun hingga Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang digelar Kamis (26/3) lalu. Penolakan juga didasari karena warga cemas dan takut.

 

Ada kekhawatiran dan rasa cemas masyarakat yang membuat penolakan itu muncul.

 

Mengingat kata Dewa, sebaran virus corona ini cukup masif dan tidak terdeteksi.

 

Sehingga kata Dewa sangat wajar ketika warganya itu memiliki rasa khawatir dan takut ketika desanya menjadi salah satu lokasi karantina.

 

“Jangankan jadi tempat karantina, kemarin itu ada salah satu warga yang berstatus ODP baru datang dari pesiar, masyarakat di bawah sudah was-was dan khawatir. Saat ini ODP itu sedang menjalani isolasi mandiri,” kata Dewa.

 

Isu ini berhembus ketika salah satu warganya mendapat informasi dari kumpulan perawat RS Sanglah bahwa desa Samsam akan menjadi salah satu lokasi karantina yang ditempatkan di Politeknik Angkutan Darat Bali. Dugaan semakin menguat ketika adanya isu dari salah satu Satpam di Poltrada Bali yang merupakan warga Samsam ada instruksi dari Dinas Perhubungan juga. “Ini saya tidak berani memastikan karena masih isu. Saya belum berani memastikan kebenaranya. Mengantisipasi ini kami membuat spanduk sikap penolakan,” tambahnya.

 

Pihaknya sempat konfirmasi dengan pihak Poltrada Bali soal isu ini. Namun masih belum jelas.

 

Hanya saja, para pekerja Poltrada Bali pun memiliki kekhawatiran yang sama sehingga pihak desa diminta membuat pernyataan tertulis yang mewakili warga untuk menolak desa Samsam menjadi salah satu tempat karantina ODP covid-19.

 

“Dengan adanya pernyataan tertulis kan akan lebih kuat,” tutupnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/