32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:15 PM WIB

Kadisbud Gianyar Akui Insentif Bendesa Ngadat, Janji Cair Bulan April

GIANYAR – Terkait tersendatnya intensif sejumlah bendesa di Gianyar, dibenarkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Gusti Agung Sri Widyawati. Keluhan mengenai intensif itu diakui sudah masuk ke meja Dinas Kebudayaan.

 

“Untuk saat ini kami koordinasikan ke BPKAD,” ujarnya.

 

Menurutnya, selama ini insentif bagi bendesa biasanya dibayarkan per triwulan.

 

“Untuk administrasi sedang diproses kelengkapannya,” ungkapnya.

 

Setiap bulan, masing-masing Bendesa di Kabupaten Gianyar memperoleh Rp 1,3 juta. Intensif itu dibayarkan melalui Bank Daerah Gianyar.

 

“Ini sedang proses pelengkapan administrasi. Kalau administrasi tuntas untuk triwulan pertama nanti dibayarkan awal April ini,” pungkasnya.

 

 

Sebelumnya dikabarkan sejumlah bendesa adat di Gianyar belum menerima insentif. Insentif yang belum diterima dari Januari hingga Maret 2021 ini.

 

 

Padahal, selama ini intensif dibutuhkan bendesa untuk keperluan adat. Hal itu diungkapkan sejumlah bendesa di Gianyar.

 

 

Seperti yang diutarakan oleh Bendesa Desa Adat Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Wayan Sunarta. Dirinya mengakui belum mendapat insentif.

 

“Saya belum memperoleh,” ujarnya, Selasa (30/3).

 

Selaku bendesa, dia pun sempat mengorek informasi ke bendesa lainnya.

 

“Setelah saya tanya-tanya sesama bendesa, kondisinya sama. Mereka belum mendapat insentif sejak Januari lalu,” ujarnya.

 

Kata dia, intensif ini sangat dibutuhkan oleh bendesa. Terutama untuk keperluan adat di desa. Apalagi, kegiatan upacara keagamaan di desa sangat padat. Intensif sangat dibutuhkan saat menghadiri upacara Manusa Yadnya, seperti acara pernikahan maupun potong gigi.

 

“Kebutuhan operasional tinggi. Bendesa sering dapat undangan dari warga. Saat memenuhi undangan tidak bisa dengan tangan kosong,” jelasnnya.

 

Salah satu bendesa di Kecamatan Blahbatuh juga mengakui hal serupa. Sejak Januari lalu, hingga kini insentif belum diterima. Namun, dia memaklumi hal itu karena situasi pandemi Covid-19.

 

“Saya dengar di Gianyar tidak ada uang. Bayar pegawai saja katanya susah. Ya, saya maklumi kondisi seperti ini,” jelasnya.

GIANYAR – Terkait tersendatnya intensif sejumlah bendesa di Gianyar, dibenarkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, Gusti Agung Sri Widyawati. Keluhan mengenai intensif itu diakui sudah masuk ke meja Dinas Kebudayaan.

 

“Untuk saat ini kami koordinasikan ke BPKAD,” ujarnya.

 

Menurutnya, selama ini insentif bagi bendesa biasanya dibayarkan per triwulan.

 

“Untuk administrasi sedang diproses kelengkapannya,” ungkapnya.

 

Setiap bulan, masing-masing Bendesa di Kabupaten Gianyar memperoleh Rp 1,3 juta. Intensif itu dibayarkan melalui Bank Daerah Gianyar.

 

“Ini sedang proses pelengkapan administrasi. Kalau administrasi tuntas untuk triwulan pertama nanti dibayarkan awal April ini,” pungkasnya.

 

 

Sebelumnya dikabarkan sejumlah bendesa adat di Gianyar belum menerima insentif. Insentif yang belum diterima dari Januari hingga Maret 2021 ini.

 

 

Padahal, selama ini intensif dibutuhkan bendesa untuk keperluan adat. Hal itu diungkapkan sejumlah bendesa di Gianyar.

 

 

Seperti yang diutarakan oleh Bendesa Desa Adat Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Wayan Sunarta. Dirinya mengakui belum mendapat insentif.

 

“Saya belum memperoleh,” ujarnya, Selasa (30/3).

 

Selaku bendesa, dia pun sempat mengorek informasi ke bendesa lainnya.

 

“Setelah saya tanya-tanya sesama bendesa, kondisinya sama. Mereka belum mendapat insentif sejak Januari lalu,” ujarnya.

 

Kata dia, intensif ini sangat dibutuhkan oleh bendesa. Terutama untuk keperluan adat di desa. Apalagi, kegiatan upacara keagamaan di desa sangat padat. Intensif sangat dibutuhkan saat menghadiri upacara Manusa Yadnya, seperti acara pernikahan maupun potong gigi.

 

“Kebutuhan operasional tinggi. Bendesa sering dapat undangan dari warga. Saat memenuhi undangan tidak bisa dengan tangan kosong,” jelasnnya.

 

Salah satu bendesa di Kecamatan Blahbatuh juga mengakui hal serupa. Sejak Januari lalu, hingga kini insentif belum diterima. Namun, dia memaklumi hal itu karena situasi pandemi Covid-19.

 

“Saya dengar di Gianyar tidak ada uang. Bayar pegawai saja katanya susah. Ya, saya maklumi kondisi seperti ini,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/