33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:36 PM WIB

Diawali Suara Gemuruh, Gunung Agung Erupsi di Siang Bolong

RENDANG – Gunung Agung kembali mengalami erupsi. Yang menarik, erupsi yang biasanya terjadi petang, malam, bahkan dini hari, kali ini berlangsung di siang bolong.

Tepatnya, gunung tertinggi di Pulau Dewata ini mengalami erupsi, Jumat (31/5) siang sekitar pukul 11.42 Wita.

Berdasar pengamatan visual dari pos pengamatan Gunung Api Agung, tinggi kolom abu teramati sekitar kurang lebih 2.000 meter di atas puncak gunung.

Tepatnya, ketinggian kolom mencapai kurang lebih 5.142 meter dari atas permukaan. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 8 menit 4 detik.

Saking kerasnya erupsi, terdengar suara gemuruh di pos Rendang sebelum erupsi berlangsung.

Menurut laporan warga, pascaerupsi, hujan abu tipis terjadi di sejumlah titik di arah timur Gunung Agung.

Hujan abu tipis mengarah ke Kota Amlapura. Dengan kondisi ini, PVMBG mengimbau pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada,

tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa

 aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

 

 

RENDANG – Gunung Agung kembali mengalami erupsi. Yang menarik, erupsi yang biasanya terjadi petang, malam, bahkan dini hari, kali ini berlangsung di siang bolong.

Tepatnya, gunung tertinggi di Pulau Dewata ini mengalami erupsi, Jumat (31/5) siang sekitar pukul 11.42 Wita.

Berdasar pengamatan visual dari pos pengamatan Gunung Api Agung, tinggi kolom abu teramati sekitar kurang lebih 2.000 meter di atas puncak gunung.

Tepatnya, ketinggian kolom mencapai kurang lebih 5.142 meter dari atas permukaan. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi ± 8 menit 4 detik.

Saking kerasnya erupsi, terdengar suara gemuruh di pos Rendang sebelum erupsi berlangsung.

Menurut laporan warga, pascaerupsi, hujan abu tipis terjadi di sejumlah titik di arah timur Gunung Agung.

Hujan abu tipis mengarah ke Kota Amlapura. Dengan kondisi ini, PVMBG mengimbau pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada,

tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa

 aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/