RadarBali.com – Puluhan penjor menghiasi Taman Pecangakan depan kantor Bupati Jembrana, Rabu (30/8) kemarin.
Penjor tersebut merupakan karya dari perwakilan masing-masing desa dan kelurahan yang dilombakan dalam rangka hari Ulang Tahun Kota Negara ke 122.
Setiap desa dan kelurahan mengirim satu sekaa untuk membuat satu penjor, jadi total ada 51 penjor dari masing-masing desa dan kelurahan.
Lomba penjor kali ini, berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana peserta lomba harus membuat langsung penjor di Taman Pecangakan sebelum dilakukan penilaian.
Sejak Rabu pagi peserta sudah sibuk merangkai penjor dan pada Rabu sore dipasang berjejer di taman pecangakan untuk dinilai.
Penjor-penjor tersebut, kemudian dipasang di sepanjang Jalan Sudirman Kota Negara, sepanjang rute diselenggarakannya pawai budaya yang dilaksanakan Jumat (1/9).
Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, lomba penjor ini sebagai bentuk pelestarian adat sdan budaya Bali.
Selain itu, setiap desa diberi kesempatan untuk menghasilkan penjor-penjor terbaik, agar nantinya pada saat upacara keagamaan tidak perlu membeli penjor namun dengan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki warga.
Menurutnya, dari pelaksanaan lomba penjor saat ini perlu ada eveluasi agar kedepan lebih baik lagi.
Misalnya, agar lebih meriah lomba penjor ini, setiap desa peserta lomba penjor membawa baleganjur.
Ketika pemasangan panjor bisa diiringi dengan baleganjur. “Biar lebih meriah lombanya, sambal diiringi baleganjur,” ujarnya.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, kehadiran perupa di Taman Pecangakan tersebut untuk berpartisipasi dalam rangkaian HUT Kota Negara dengan mengekspresikan karya lukisan mereka.
“Kita beri ruang bagi pelukis Jembrana untuk mengekspresikan ide dan gagasan mereka,” jelasnya.