29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:48 AM WIB

Gede Sawita: Jadi Peserta JKN-KIS Bukan Semata Kewajiban

SINGARAJA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hadir dalam rangka memenuhi amanat undang-undang mengenai kewajiban memberikan

perlindungan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia. Salah satu masyarakat yang merasa bahwa menjadi peserta JKN-KIS merupakan kewajiban adalah Gede Sawita, 54.

Ia mengungkapkan kesadarannya untuk mendaftarkan diri dan keluarga sebagai peserta JKN-KIS adalah kewajiban.

“Hari ini saya datang ke kantor BPJS Kesehatan bersama dengan istri saya untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS.

Hati saya tergugah untuk segera mendaftar karena menurut saya adalah kewajiban saya. Saya menyesal kenapa tidak dari dulu

saja saya mendaftarkan diri dan keluarga,” tuturnya saat sedang mengurus kepesertaannya di kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja

Selain merupakan kewajiban baginya, Gede juga mengatakan menjadi peserta JKN-KIS merupakan pelindung diri dari ancaman biaya kesehatan yang tidak murah.

“Bagi saya, menjadi peserta JKN-KIS sama seperti melindungi diri dari ancaman biaya pelayanan kesehatan jika kita jatuh sakit nanti, ibarat kata sedia payung sebelum hujan.

Memiliki jaminan kesehatan sangat diperlukan di jaman yang serba mahal ini. Kita tidak pernah tahu kapan sakit itu datang, jika sudah sakit dan harus mendapatkan

pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, biayanya tidaklah murah,” ungkapnya saat ditemui tim Jamkesnews pada Jumat (9/8) di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja.

Tak hanya sampai di sana ia menceritakan kisahnya, Gede juga menceritakan tentang pelayanan yang diperoleh di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja.  

“Saya salut akan pelayanan yang diberikan oleh petugas BPJS Kesehatan Cabang Singaraja. Begitu sampai di kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja,

saya dilayani dengan sangat baik, dari petugas satpam melayani saya dengan sopan dengan memberikan nomor antrian,

hingga petugas frontliner yang sangat ramah dan penuh senyum serta memberikan pelayanan dengan cepat. Begitu pula dengan penjelasan informasi yang diberikan

sangat jelas walaupun saat itu sedang ramai yang mengantri di kantor BPJS Kesehatan dan saya tidak merasa mengantri lama karena ruang tunggu yang sangat nyaman, bersih,

tidak panas, sistem antrian rapi dan informasi terkait pelayanan juga sangat jelas diberikan kepada saya. Memang seperti itu seharusnya pelayanan publik yang

langsung melayani masyarakat, agar masyarakat mendapatkan pelayanan dengan baik. Semoga di seluruh instansi yang

memberikan pelayanan publik bisa mencontoh pelayanan dari BPJS Kesehatan Cabang Singaraja ini,”  ceritanya sambil tersenyum.

Ia pun mengulas mengenai sistem gotong royong yang dianut program JKN-KIS ini. “Prinsip saling tolong menolong yang dianut program JKN-KIS ini memang sangat mulia,

terbukti dari iuran seluruh peserta yang sehat baik dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU), peserta Bukan Penerima Upah) (PBPU) atau Peserta Mandiri

maupun dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah yang sehatlah yang menyumbang biaya pelayanan kesehatan untuk peserta lain yang sedang sakit dan memerlukan

biaya pelayanan kesehatan. Di sinilah wujud nyata letak sistem gotong royong dari program pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini,” ungkap pria asal kota Singaraja ini.

Gede pun dengan penuh semangat mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga agar tak menyesal seperti dirinya.

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segeralah mendaftarkan diri, jangan sampai menyesal seperti saya kenapa tidak dari dulu saja

mendaftar dan  jangan menunggu jatuh sakit baru mendaftar. Apabila tidak pernah menggunakannya, jangan merasa rugi karena jika tidak pernah menggunakan,

berarti kita sekeluarga dalam keadaan sehat. Semoga masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan dan semoga program JKN-KIS ini

semakin dipercaya masyarakat dan tetap berjalan karena banyak masyarakat yang sudah tertolong oleh program ini,” tutupnya mengakhiri pembicaraan. (rba)

 

 

 

 

SINGARAJA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan hadir dalam rangka memenuhi amanat undang-undang mengenai kewajiban memberikan

perlindungan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia. Salah satu masyarakat yang merasa bahwa menjadi peserta JKN-KIS merupakan kewajiban adalah Gede Sawita, 54.

Ia mengungkapkan kesadarannya untuk mendaftarkan diri dan keluarga sebagai peserta JKN-KIS adalah kewajiban.

“Hari ini saya datang ke kantor BPJS Kesehatan bersama dengan istri saya untuk mendaftar sebagai peserta JKN-KIS.

Hati saya tergugah untuk segera mendaftar karena menurut saya adalah kewajiban saya. Saya menyesal kenapa tidak dari dulu

saja saya mendaftarkan diri dan keluarga,” tuturnya saat sedang mengurus kepesertaannya di kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja

Selain merupakan kewajiban baginya, Gede juga mengatakan menjadi peserta JKN-KIS merupakan pelindung diri dari ancaman biaya kesehatan yang tidak murah.

“Bagi saya, menjadi peserta JKN-KIS sama seperti melindungi diri dari ancaman biaya pelayanan kesehatan jika kita jatuh sakit nanti, ibarat kata sedia payung sebelum hujan.

Memiliki jaminan kesehatan sangat diperlukan di jaman yang serba mahal ini. Kita tidak pernah tahu kapan sakit itu datang, jika sudah sakit dan harus mendapatkan

pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, biayanya tidaklah murah,” ungkapnya saat ditemui tim Jamkesnews pada Jumat (9/8) di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja.

Tak hanya sampai di sana ia menceritakan kisahnya, Gede juga menceritakan tentang pelayanan yang diperoleh di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja.  

“Saya salut akan pelayanan yang diberikan oleh petugas BPJS Kesehatan Cabang Singaraja. Begitu sampai di kantor BPJS Kesehatan Cabang Singaraja,

saya dilayani dengan sangat baik, dari petugas satpam melayani saya dengan sopan dengan memberikan nomor antrian,

hingga petugas frontliner yang sangat ramah dan penuh senyum serta memberikan pelayanan dengan cepat. Begitu pula dengan penjelasan informasi yang diberikan

sangat jelas walaupun saat itu sedang ramai yang mengantri di kantor BPJS Kesehatan dan saya tidak merasa mengantri lama karena ruang tunggu yang sangat nyaman, bersih,

tidak panas, sistem antrian rapi dan informasi terkait pelayanan juga sangat jelas diberikan kepada saya. Memang seperti itu seharusnya pelayanan publik yang

langsung melayani masyarakat, agar masyarakat mendapatkan pelayanan dengan baik. Semoga di seluruh instansi yang

memberikan pelayanan publik bisa mencontoh pelayanan dari BPJS Kesehatan Cabang Singaraja ini,”  ceritanya sambil tersenyum.

Ia pun mengulas mengenai sistem gotong royong yang dianut program JKN-KIS ini. “Prinsip saling tolong menolong yang dianut program JKN-KIS ini memang sangat mulia,

terbukti dari iuran seluruh peserta yang sehat baik dari segmen Peserta Penerima Upah (PPU), peserta Bukan Penerima Upah) (PBPU) atau Peserta Mandiri

maupun dari Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah yang sehatlah yang menyumbang biaya pelayanan kesehatan untuk peserta lain yang sedang sakit dan memerlukan

biaya pelayanan kesehatan. Di sinilah wujud nyata letak sistem gotong royong dari program pemerintah yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini,” ungkap pria asal kota Singaraja ini.

Gede pun dengan penuh semangat mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga agar tak menyesal seperti dirinya.

“Saya mengajak kepada seluruh masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segeralah mendaftarkan diri, jangan sampai menyesal seperti saya kenapa tidak dari dulu saja

mendaftar dan  jangan menunggu jatuh sakit baru mendaftar. Apabila tidak pernah menggunakannya, jangan merasa rugi karena jika tidak pernah menggunakan,

berarti kita sekeluarga dalam keadaan sehat. Semoga masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan dan semoga program JKN-KIS ini

semakin dipercaya masyarakat dan tetap berjalan karena banyak masyarakat yang sudah tertolong oleh program ini,” tutupnya mengakhiri pembicaraan. (rba)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/