25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:35 AM WIB

Pengungsi KRB I di Tejakula Pulang, KRB II dan III Pilih Bertahan

RadarBali.com – Ribuan pengungsi asal Kecamatan Kubu, yang selama ini mengungsi di Kecamatan Tejakula, mulai kembali ke rumah mereka.

Pascastatus Gunung Agung diturunkan dari level awas ke level siaga, mereka berbondong-bondong meninggalkan lokasi pengungsian.

Mereka juga bersuka cita, karena bisa merayakan galungan di rumah, meski dengan persiapan yang minim.

Sejak pagi para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi yang dimiliki.

Ada pula yang meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Badan SAR Nasional.

Nengah Simpen adalah salah satunya. Wanita asal Banjar Dinas Beluhu Kauh, Desa Tulamben ini, memilih pulang kampung pagi kemarin.

Simpen sudah mendapat kabar penurunan status Gunung Agung pada Minggu sore lalu. Saat itu, petugas di pengungsian sudah mengizinkan ia dan keluarganya pulang.

“Katanya sudah bisa pulang, ya saya pulang. Kalau nggak disuruh pulang, saya di pengungsian dulu. Karena kondisi gunungnya juga belum pasti,” kata Simpen.

Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta mengatakan, para pengungsi yang masuk dalam wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, sudah diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing.

Hanya pengungsi di KRB II dan KRB III yang dihimbau tetap berada di pengungsian. “Para pengungsi sudah kami imbau pulang.

Sekarang yang bisa mengungsi, hanya yang berasal dari KRB II dan KRB III saja. Kalau yang dari desa-desa di KRB I, mereka sudah boleh pulang,” kata Arya.

Hingga kini, diakui masih banyak pengungsi yang masih tinggal di titik-titik pengungsian. Terutama yang bermukim di rumah-rumah keluarga.

Arya memberi batas waktu hingga sepekan ke depan bagi para pengungsi untuk kembali ke daerah asalnya.

“Selanjutnya kami akan saklek. Tegas kami sampaikan, hanya yang di KRB II dan KRB III saja yang boleh ngungsi. Di luar kawasan itu, pulang saja,” tegasnya.

Untuk diketahui, jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng selama sebulan terakhir mencapai 21.437 orang yang tersebar di seluruh desa di Buleleng.

Sebagian besar diantaranya mengungsi di Kecamatan Tejakula. Khusus untuk pengungsi KRB II dan KRB III, berjumlah 11.456 orang. Para pengungsi itu berasal dari Desa Ban dan Desa Dukuh di Kecamatan Kubu.

RadarBali.com – Ribuan pengungsi asal Kecamatan Kubu, yang selama ini mengungsi di Kecamatan Tejakula, mulai kembali ke rumah mereka.

Pascastatus Gunung Agung diturunkan dari level awas ke level siaga, mereka berbondong-bondong meninggalkan lokasi pengungsian.

Mereka juga bersuka cita, karena bisa merayakan galungan di rumah, meski dengan persiapan yang minim.

Sejak pagi para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebagian besar menggunakan kendaraan pribadi yang dimiliki.

Ada pula yang meminta bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Badan SAR Nasional.

Nengah Simpen adalah salah satunya. Wanita asal Banjar Dinas Beluhu Kauh, Desa Tulamben ini, memilih pulang kampung pagi kemarin.

Simpen sudah mendapat kabar penurunan status Gunung Agung pada Minggu sore lalu. Saat itu, petugas di pengungsian sudah mengizinkan ia dan keluarganya pulang.

“Katanya sudah bisa pulang, ya saya pulang. Kalau nggak disuruh pulang, saya di pengungsian dulu. Karena kondisi gunungnya juga belum pasti,” kata Simpen.

Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta mengatakan, para pengungsi yang masuk dalam wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I, sudah diizinkan pulang ke rumahnya masing-masing.

Hanya pengungsi di KRB II dan KRB III yang dihimbau tetap berada di pengungsian. “Para pengungsi sudah kami imbau pulang.

Sekarang yang bisa mengungsi, hanya yang berasal dari KRB II dan KRB III saja. Kalau yang dari desa-desa di KRB I, mereka sudah boleh pulang,” kata Arya.

Hingga kini, diakui masih banyak pengungsi yang masih tinggal di titik-titik pengungsian. Terutama yang bermukim di rumah-rumah keluarga.

Arya memberi batas waktu hingga sepekan ke depan bagi para pengungsi untuk kembali ke daerah asalnya.

“Selanjutnya kami akan saklek. Tegas kami sampaikan, hanya yang di KRB II dan KRB III saja yang boleh ngungsi. Di luar kawasan itu, pulang saja,” tegasnya.

Untuk diketahui, jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng selama sebulan terakhir mencapai 21.437 orang yang tersebar di seluruh desa di Buleleng.

Sebagian besar diantaranya mengungsi di Kecamatan Tejakula. Khusus untuk pengungsi KRB II dan KRB III, berjumlah 11.456 orang. Para pengungsi itu berasal dari Desa Ban dan Desa Dukuh di Kecamatan Kubu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/