GIANYAR – Hotel yang menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 di Gianyar, selama 2020 ditanggung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
Namun, untuk tahun 2021 mendatang, belum ada kejelasan, apakah Pemprov Bali akan melanjutkan pembiayaan tempat karantina atau tidak.
Apabila tidak dibiayai Pemprov, Gianyar akan membahas pendanaan. Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, Made Wisnu Wijaya, mengaku akan membahas hotel isolasi apabila Pemprov sampai memutus kontrak pada 2021.
“Kalau tidak berlanjut, bahas bersama dengan pak bupati. Tunggu kebijakan, apakah mendanai atau melanjutkan program,” ujar Wijaya, di Kantor Bupati Ginyar.
Pihaknya mengaku tidak tahu apakah kontrak hotel tempat isolasi sampai Covid ini tuntas atau hanya sampai Desember 2020 saja.
“Yang namanya kontrak kami tidak tahu. Karena pemprov kepada hotel, apakah sampai tuntas, kami belum tahu,” jelasnya.
Yang jelas, pihaknya tidak mungkin mengeluarkan pasien yang masih diisolasi untuk keluar dari hotel. “Tidak mungkin orang sakit dikeluarkan. Kita manusiawi,” ungkapnya.
Pihaknya berkomitmen merawat pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan. “Bagaimanapun ini masyarakat kita, jaga betul. Ini menyangkut masa depan seluruh masyarakat,” terangnya.
Mengenai data Covid, Wijaya menyatakan jumlahnya masih naik turun. Sebelumnya, per hari, yang diisolasi jumlahnya pernah mencapai 100 orang lebih.
“Tren pernah puncak 100, sekarang (Rabu, 30 Desember) 63 orang. Ini luar biasa (penurunan, red),” ujarnya.
Saat ini, yang disiolasi merupakan masyarakat umum. “Sekarang ini klaster rumah tangga. Memang penularan orang ke orang, karena mobilitas,” ujarnya.
Lanjut Sekda, instansi terus berupaya menekan penyebaran Covid-19. Dengan cara menggalakkan operasi yustisi.
“Ini kami perketat lagi. Begitu mendisplinkan masyarakat dengan memakai masker, otomatis penurunan. Ini angka statistik yang menyatakan itu,” jelasnya.
Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk taat menjalankan protokol kesehatan. Yakni melakukan gerakan 3M. Diantaranya mengenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.