DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster menggelar Simakrama dengan Pimpinan dan Pengurus inti BEM Perguruan Tinggi Negeri/Swasta se Bali di rumah dinas Gubernur Bali, Jayasabha, Jalan Surapati No.1 Denpasar, Rabu (2/10).
Sejumlah undangan tampak hadir. Dari Rektor Udayana, Prof. Dr. dr. Anak Agung Raka Sudewi hingga para wakil rektor sejumlah kampus.
Tak lupa, perwakilan mahasiswa juga hadir menggunakan jas almamater masing-masing kampus. “Ini pertemuan (simakrama)
pertama kali saya buat selama setahun menjabat. Biasanya terbatas, tapi kali ini terbuka,” ujar Koster.
Dalam pertemuan ini, Koster awalnya memamerkan hasil kinerjanya dalam satu setahun menjabat sebagai Gubernur Bali terpilih.
Selanjutnya Koster masuk inti dari pertemuan ini. Koster menyebut Bali sedang menghadapi persoalan secara lokal dan global.
Terlebih dalam dunia kepariwisataan yang sedang tidak baik-baik saja dan diberi tanda rambu kuning oleh orang nomor 1 di Bali ini.
Koster menyebut ada beberapa hal yang cukup riskan bagi Bali dan perlu di tata. “Untuk itu saya kali ini kenceng. Betul-betul kenceng untuk menata ini,” akunya.
Koster membahas sejumlah persoalan, baik dari erupsi Gunung Agung yang sempat mempengaruhi kepariwisataan di Bali dan sebagainya.
Untuk menjaga pulau Bali ini, Koster ingin mengadakan pertemuan dengan perguruan tinggi dan juga mahasiswa, paling tidak setahun dua kali.
“Kalau ada kebijakan saya kurang pas, kritik saya. Saya akan membuat forum secara rutin, paling tidak setahun dua kali,” paparnya.