DENPASAR – Rencana aksi demonstrasi besar-besaran di Bali terkait pernyataan Arya Wedakarna alias AWK akan digelar di Wilayah Renon, Denpasar pada Selasa besok (3/11). Selebaran pun telah disebar dengan massa mengambil titik kumpul di Parkir Timur Bajra Sandhi Renon, Denpasar.
Demontrasi ini digelar oleh Forum Komunikasi Taksu Bali terkait isu pengkhianatan tradisi dan untuk menjaga adat budaya tradisi agama Hindu. Lalu bagaimana dengan pengamanan petugas dalam aksi di musim pandemi Covid-19 seperti ini?
Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Darmadi pun angkat bicara saat dikonfirmasi pada Senin (2/11). “Demo itu kan tanggung jawab kepolisian. Namun kami pun tetap memback-up meski tanggung jawab itu ada di kepolisian,” ujarnya.
Untuk itu perlu dilakukan kolaborasi bila memang aksi demonstrasi besok melibatkan jumlah massa yang besar. “Tugas kami kan menjaga aset. Jangan sampai aset negara dirusak oleh peserta demo. Kalau keamanan itu nanti polisi,” sebutnya.
Meski begitu, pihaknya berencana akan menerjunkan sebanyak 50 personel untuk membantu pihak kepolisian. “Kalau demo pakai pakaian adat, nggak akan merusak apa-apa kok,” ujarnya.
Selain pihak kepolisian dan satpol PP, Darmadi juga mengaku sore ini akan berkoordinasi dengan pihak pecalang.
“Jangan sampai berlebihan personilnya supaya nggak berpotensi gegerlah. Penanganan lebih humanis. Jangan sampai menggunakan gas air mata kayak mahasiswa kemarin,” pungkasnya.