26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:18 AM WIB

Ratusan Guru PNS Badung Pensiun, Disdikpora Andalkan Honorer

MANGUPURA – Sebanyak 126 guru sekolah se – Badung memasuki masa pensiun. Selain itu juga ada 18 Kepala Sekolah tingkat Sekolah (SD) dan tiga kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri memasuki masa pensiun.

Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung kini sedang mempersiapkan pengisian kursi kepala sekolah yang kosong tersebut.

Kabid Tenaga Kependidikan Disdikpora Kabupaten Badung Nyoman Suardana menerangkan, calon kepala sekolah yang bakal dipilih adalah mereka yang telah mengikuti seleksi pada Agustus 2018 lalu.

Bahkan, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat), di antaranya kegiatan in-service learning 1 (In-1) dan kegiatan on the job learning (OJL).

Setelah itu ada lagi, kegiatan In-service learning 2.  “Kami sedang memproses pengisiannya, target Februari ini sudah terisi,” kata Suardana.

Kata dia, lewat seleksi ini sangat membantu. Karena mereka yang telah mengikuti seleksi dan Diklat mendapatkan sertifikat, artinya mereka sudah siap menjadi kepala sekolah.

Sementara guru yang telah memiliki sertifikat untuk menjadi kepala sekolah, Suardana menyebut cukup banyak.

“Untuk guru SMP yang memiliki sertifikat ada sekitar 16 guru, sedangkan untuk guru SD yang memiliki sertifikat ada 35 guru. Jadi, masih lebih untuk pengisian 21 kursi kepala sekolah yang kosong sekarang,” terangnya.

Sementara banyaknya pensiun tentu Badung kekurangan guru tetapi hal ini juga sudah disiasati dengan guru honorer.

“Kalau dibilang kekurangan guru PNS, iya kurang. Tapi, sudah disiasati dengan memaksimalkan guru honorer. Makanya, walau ada yang pensiun ada penggantinya guru honorer,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Sebanyak 126 guru sekolah se – Badung memasuki masa pensiun. Selain itu juga ada 18 Kepala Sekolah tingkat Sekolah (SD) dan tiga kepala sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri memasuki masa pensiun.

Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung kini sedang mempersiapkan pengisian kursi kepala sekolah yang kosong tersebut.

Kabid Tenaga Kependidikan Disdikpora Kabupaten Badung Nyoman Suardana menerangkan, calon kepala sekolah yang bakal dipilih adalah mereka yang telah mengikuti seleksi pada Agustus 2018 lalu.

Bahkan, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat), di antaranya kegiatan in-service learning 1 (In-1) dan kegiatan on the job learning (OJL).

Setelah itu ada lagi, kegiatan In-service learning 2.  “Kami sedang memproses pengisiannya, target Februari ini sudah terisi,” kata Suardana.

Kata dia, lewat seleksi ini sangat membantu. Karena mereka yang telah mengikuti seleksi dan Diklat mendapatkan sertifikat, artinya mereka sudah siap menjadi kepala sekolah.

Sementara guru yang telah memiliki sertifikat untuk menjadi kepala sekolah, Suardana menyebut cukup banyak.

“Untuk guru SMP yang memiliki sertifikat ada sekitar 16 guru, sedangkan untuk guru SD yang memiliki sertifikat ada 35 guru. Jadi, masih lebih untuk pengisian 21 kursi kepala sekolah yang kosong sekarang,” terangnya.

Sementara banyaknya pensiun tentu Badung kekurangan guru tetapi hal ini juga sudah disiasati dengan guru honorer.

“Kalau dibilang kekurangan guru PNS, iya kurang. Tapi, sudah disiasati dengan memaksimalkan guru honorer. Makanya, walau ada yang pensiun ada penggantinya guru honorer,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/