28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:08 AM WIB

Belasan Jenazah Dikremasi, Terbanyak Potongan dan Kasus Pembunuhan

DENPASAR-Sebanyak 16 jenazah tanpa identitas dan tanpa keluarga, yang selama ini disimpan di kamar jenazah RSUP Sanglah Denpasar, akan dikremasi.

 

Proses kremasi belasan jenazah terlantar, ini sendiri rencananya akan dilakukan secara bertahap selama dua hari. Tahap pertama, pada Kamis (4/10), dan tahap berikutnya yakni Jumat (5/10).

 

Ketua Tim Kremasi Jenasah Terlantar RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna dikonfirmasi, Rabu sore (3/10), mengatakan, belasan jenazah terlantar itu merupakan jumlah jenazah dari sejak 2016 silam.

 

 

Lanjut Krisna, selain 16 jenasah utuh, pihaknya juga akan mengkremasi sejumlah potongan organ tubuh.

 

Sejumlah potongan organ tubuh selain korban  kecelakaan lalulintas, juga korban  pembunuhan dengan cara mutilasi.

 

“Yang dikremasi ini kebanyakan kasus pembunuhan, atau penemuan orok bayi yang memang dibuang pihak keluarganya dan ada juga yang meninggal di rumah sakit tapi tidak ada keluarganya,” terang Dewa.

 

Sejumlah jenasah yang disimpan sejak tahun 2016 lalu ini nantinya akan dimasukan ke dalam 7 buah peti mati dan akan dikremasi secara bertahap pada hari Kamis (4/10) dan Jumat (5/10).

 

Untuk kepentingan kremasi ini, pihak Sanglah sendiri juga mendapatkan bantuan dari dinas sosial. Namun yang melakukan kremasi termasuk menggelar prosesi larung (pembuangan abu jenasah ke laut) dilajukan oleh pihak rumah sakit.

 

Selain sejumlah jenasah yang akan dikremasi, hingga saat ini, masih ada banyak jenasah terlantar yang tertampung di Rumah Sakit Sanglah.

“Masih banyak yang ada di sini. Tetapi belum mendapatkan pembebasan dari kepolisian,” tukas Dewa Krisna.

 

DENPASAR-Sebanyak 16 jenazah tanpa identitas dan tanpa keluarga, yang selama ini disimpan di kamar jenazah RSUP Sanglah Denpasar, akan dikremasi.

 

Proses kremasi belasan jenazah terlantar, ini sendiri rencananya akan dilakukan secara bertahap selama dua hari. Tahap pertama, pada Kamis (4/10), dan tahap berikutnya yakni Jumat (5/10).

 

Ketua Tim Kremasi Jenasah Terlantar RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna dikonfirmasi, Rabu sore (3/10), mengatakan, belasan jenazah terlantar itu merupakan jumlah jenazah dari sejak 2016 silam.

 

 

Lanjut Krisna, selain 16 jenasah utuh, pihaknya juga akan mengkremasi sejumlah potongan organ tubuh.

 

Sejumlah potongan organ tubuh selain korban  kecelakaan lalulintas, juga korban  pembunuhan dengan cara mutilasi.

 

“Yang dikremasi ini kebanyakan kasus pembunuhan, atau penemuan orok bayi yang memang dibuang pihak keluarganya dan ada juga yang meninggal di rumah sakit tapi tidak ada keluarganya,” terang Dewa.

 

Sejumlah jenasah yang disimpan sejak tahun 2016 lalu ini nantinya akan dimasukan ke dalam 7 buah peti mati dan akan dikremasi secara bertahap pada hari Kamis (4/10) dan Jumat (5/10).

 

Untuk kepentingan kremasi ini, pihak Sanglah sendiri juga mendapatkan bantuan dari dinas sosial. Namun yang melakukan kremasi termasuk menggelar prosesi larung (pembuangan abu jenasah ke laut) dilajukan oleh pihak rumah sakit.

 

Selain sejumlah jenasah yang akan dikremasi, hingga saat ini, masih ada banyak jenasah terlantar yang tertampung di Rumah Sakit Sanglah.

“Masih banyak yang ada di sini. Tetapi belum mendapatkan pembebasan dari kepolisian,” tukas Dewa Krisna.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/