26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 5:31 AM WIB

Puluhan Investor Minati TPA Suwung, Dewan Minta Beauty Contest

RadarBali.com – Empat wilayah yang tergabung dalam Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) dinyatakan darurat tempat pembuangan sampah.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry. Menurut Sugawa, volume sampah di TPA Suwung terus bertambah setiap harinya.

Sementara pengelolaan sampah tak kunjung menemui kejelasan. DPRD Bali pun mendesak Pemprov  segera bergerak cepat.

Sugawa mengaku mendapat informasi sudah ada 26 proposal investor yang masuk menawarkan pengelolaan TPA Suwung.

Kabarnya, dari 26 investor itu tidak hanya berasal dari dalam negeri. Tapi juga ada yang dari luar negeri.

“Semestinya eksekutif segera menyeleksi 26 investor yang masuk itu dengan pola beauty contest(seperti kontes kecantikan). Seleksi harus fair,” ujar Sugawa kemarin.

Menurut Sugawa, dengan pola seleksi beauty contest maka didapatkan investor yang berkompeten dalam mengolah sampah.

Proposal yang sudah masuk harus dikaji dan dipelajari detail. Profil investor juga harus diseleksi ketat. Dari 26 investor diciutkan menjadi lima atau tiga investor.

Kinerja investor yang lolos harus profesional dan terbukti. Seleksi investor ini untuk menghindari pembelian kucing dalam karung.

Sugawa menyinggung kegagalan investor sebelumnya, PT. NOEI yang tidak berhasil membuktikan janjinya mengubah energi sampah menjadi listrik.

“Misal investor itu sudah mengolah sampah di negara atau daerah mana saja? Hasilnya seperti apa? Itu semua harus dibuktikan,” tandas politikus asal Buleleng itu.

Untuk itu, lanjut Sugawa, perlu dibentuk tim seleksi investor. Selain eksekutif dan dewan, tim seleksi tersebut terdiri dari berbagai kalangan profesional.

Sugawa menilai banyaknya investor yang masuk, itu menandakan ada potensi besar di balik TPA Suwung. Proses seleksi investor itu menurutnya harus segera direalisasikan.

Sebab, berbagai agenda internasional di Bali sudah di depan mata. Salah satunya Konferensi Bank Dunia pada Agustus 2018.

Sugawa menyatakan kurang sepakat dengan rencana penanganan sementara, yaitu menutup sampah dengan tanah.

Menurutnya penanganan sampah harus berkelanjutan. Sampah harus dijadikan energi listrik atau pupuk.

“Sekarang ini harus ada upaya kongkret dari pemerintah untuk menemukan lembaga yang profesional mengolah sampah,” pungkasnya.

RadarBali.com – Empat wilayah yang tergabung dalam Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan) dinyatakan darurat tempat pembuangan sampah.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry. Menurut Sugawa, volume sampah di TPA Suwung terus bertambah setiap harinya.

Sementara pengelolaan sampah tak kunjung menemui kejelasan. DPRD Bali pun mendesak Pemprov  segera bergerak cepat.

Sugawa mengaku mendapat informasi sudah ada 26 proposal investor yang masuk menawarkan pengelolaan TPA Suwung.

Kabarnya, dari 26 investor itu tidak hanya berasal dari dalam negeri. Tapi juga ada yang dari luar negeri.

“Semestinya eksekutif segera menyeleksi 26 investor yang masuk itu dengan pola beauty contest(seperti kontes kecantikan). Seleksi harus fair,” ujar Sugawa kemarin.

Menurut Sugawa, dengan pola seleksi beauty contest maka didapatkan investor yang berkompeten dalam mengolah sampah.

Proposal yang sudah masuk harus dikaji dan dipelajari detail. Profil investor juga harus diseleksi ketat. Dari 26 investor diciutkan menjadi lima atau tiga investor.

Kinerja investor yang lolos harus profesional dan terbukti. Seleksi investor ini untuk menghindari pembelian kucing dalam karung.

Sugawa menyinggung kegagalan investor sebelumnya, PT. NOEI yang tidak berhasil membuktikan janjinya mengubah energi sampah menjadi listrik.

“Misal investor itu sudah mengolah sampah di negara atau daerah mana saja? Hasilnya seperti apa? Itu semua harus dibuktikan,” tandas politikus asal Buleleng itu.

Untuk itu, lanjut Sugawa, perlu dibentuk tim seleksi investor. Selain eksekutif dan dewan, tim seleksi tersebut terdiri dari berbagai kalangan profesional.

Sugawa menilai banyaknya investor yang masuk, itu menandakan ada potensi besar di balik TPA Suwung. Proses seleksi investor itu menurutnya harus segera direalisasikan.

Sebab, berbagai agenda internasional di Bali sudah di depan mata. Salah satunya Konferensi Bank Dunia pada Agustus 2018.

Sugawa menyatakan kurang sepakat dengan rencana penanganan sementara, yaitu menutup sampah dengan tanah.

Menurutnya penanganan sampah harus berkelanjutan. Sampah harus dijadikan energi listrik atau pupuk.

“Sekarang ini harus ada upaya kongkret dari pemerintah untuk menemukan lembaga yang profesional mengolah sampah,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/