DENPASAR – Belum ada tanda-tanda kasus positif Covid-19 mereda. Sebagai bukti, tiap hari ada penambahan kasus baru di Bali.
Baik dari kasus imported kasus yang disumbang pekerja migran Indonesia (PMI) maupun kasus transmisi lokal.
Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Provinsi Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, pemeriksaan atau tes sampel secara cepat merupakan salah satu kunci sukses Bali menangani penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
“Konsep penanganan COVID-19 adalah test, treatment, tracking. Semakin cepat melakukan tes, makin cepat diobati, makin cepat melakukan tracking para orang yang kontak dengan kasus,” kata Ni Nyoman Sri Budayanti.
Berdasar data kasus Covid-19 per 5 Mei 2020, terdapat 277 kasus konfirmasi positif, 160 pasien sembuh, empat jiwa meninggal dunia, dan kasus yang masih aktif saat ini 113 orang.
Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Provinsi Bali mencapai 58,67 persen, dan tingkat kematian dari seluruh kasus atau CFR 1,47 persen.
Persentase kesembuhan dan CFR di Provinsi Bali jauh di atas angka kesembuhan dan kematian akibat peyakit COVID-19 secara nasional. Yaitu tingkat kesembuhan 16,86 persen dan CFR yang mencapai 7,45 persen.
Sri Budayanti mengungkapkan, Provinsi Bali terus menambah SDM laboran atau petugas laboratorium dari berbagai rumah sakit dan universitas yang ada dan diberdayakan untuk mengetes sampel.
Selain itu RS Sanglah di Provinsi Bali pun terus menambah SDM laboran dengan mengadakan pelatihan bagi relawan siapa saja yang ingin membantu mengetes sampel.
“Kita anggap RS Sanglah sebagai pelatihan, siapa yang mau jadi voluenter kita terima. Kita buat laboratorium di RS Sanglah sebagai pelatihan sehingga kalau ada tambahan laboratorium, SDM-nya sudah siap,” kata Sri.
Saat ini laboratorium RS Sanglah mampu melakukan 250 tes sampel sehari dengan satu mesin PCR. Provinsi Bali sendiri baru mendapat bantuan mesin PCR dari Menteri Kesehatan yang mulai akan digunakan per hari ini sehingga bisa menambah kapasitas pemeriksaan laboratorium.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof. drh. Wiku Adisasmito menyebutkan, pengetesan sampel menjadi hal yang sangat penting agar bisa mendeteksi keberadaan virus di suatu wilayah.
“Untuk mengetahui virus ada di mana kita perlu melakukan testing menggunakan alat dan proses tertentu, diambil sampelnya dari manusia yang terpapar,” kata Prof Wiku.
Dengan ditemukan kasusnya dengan cepat, kemudian dilanjutkan dengan perawatan pasien dan pelacakan riwayat kontak orang-orang yang kontak dekat dengan pasien positif Covid-19 untuk mencegah penyebaran terjadi lebih luas.