34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 12:40 PM WIB

Sebelum Dibawa ke Rumah Sakit Penyair Umbu Paranggi Puasa Jumat Agung

DENPASAR – Penyair Indonesia Umbu Landu Paranggi meninggal dunia di usia 77 tahun, Selasa (6/4) di RS Bali Mandara, Denpasar pada pukul 03.55. Meninggalnya penyair yang dijuluki “Presiden Penyair Malioboro”  karena sakit yang dideritanya.

 

Salah satu penyair yang juga murid Umbu, Warih Wisatsana yang sejak pagi sudah terlihat di RS Bali Mandara menuturkan, kondisi Umbu diketahui drop pada Sabtu (3/4) pagi.

 

Kala itu, Umbu ditelepon dan  ia menyadari suara Umbu menandakan kondisinya sedang tidak baik. Menurutnya Umbu semasa hidupnya tidak pernah mengeluh sakit. Bahkan sebelum kondisinya drop, Umbu sempat menjalankan puasa pada Jumat Agung (Jumat, 2/3/2021) serangkaian Paskah.

 

“Tidak pernah mengeluh. Beliau biasa-biasa saja. Malah Umbu sempat puasa untuk Jumat Agung dan Paskah ini. Namun kondisinya drop sehingga kami larikan ke rumah sakit,” katanya.

 

Namun akhirnya Selasa dini hari Umbu menghembuskan napas terakhirnya. Meninggalnya Umbu pihak rumah sakit menyatakan karena covid-19. Namun sesuai penelusuran dari kerabatnya dikabarkan hasil swab tesnya negatif.

 

“Memang selama masa pandemi ini, untuk sakit jenis apapun ditangani dengan prosedur covid-19. Namun Pak Umbu tidak menderita covid-19, hasil test negatif. Itu percakapan Mbak Mira dengan dokternya langsung,” bebernya.

 

Kasubbag Humas RS Bali Mandara, I Gusti Agung Putu Aditya Mahendra  menerangkan,  bahwa memang benar Umbu meninggal setelah terkonfirmasi positif covid-19.  

 

“Yang dapat saya sampaikan, Bapak Umbu meninggal setelah terkonfirmasi positif covid-19. Beliau selama dua hari dirawat di ICU. Sekarang masih dititip di rumah sakit, karena menunggu persetujuan keluarga untuk dikremasi sesuai protokol covid-19,” ungkapnya dikonfirmasi, Selasa kemarin.

 

Saat ini jenazahnya masih dititip di rumah sakit dan untuk proses upacaranya masih  menunggu anaknya tiba di Bali. “Nanti akan dibicarakan bersama bagaimana baiknya (upacara terakhir). Sekarang masih menunggu anaknya datang dari Sumba,” terangnya.

 

Begitu juga penyair Wayan Jengki Sunarta mengungkapkan, sebelum Umbu meninggal, pihak rumah sakit sempat mengabarkan akan melakukan penanganan pompa jantung untuk Umbu.

 

Namun ia mendengar Umbu telah tiada. Jengki mengaku banyak teman-teman sastrawan yang datang ke RS. Meskipun tidak bisa menjenguk langsung, para sahabat menunggu di lobby RS.

 

“Memang sudah jalannya dan kami mengikhlaskan. Pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya.

DENPASAR – Penyair Indonesia Umbu Landu Paranggi meninggal dunia di usia 77 tahun, Selasa (6/4) di RS Bali Mandara, Denpasar pada pukul 03.55. Meninggalnya penyair yang dijuluki “Presiden Penyair Malioboro”  karena sakit yang dideritanya.

 

Salah satu penyair yang juga murid Umbu, Warih Wisatsana yang sejak pagi sudah terlihat di RS Bali Mandara menuturkan, kondisi Umbu diketahui drop pada Sabtu (3/4) pagi.

 

Kala itu, Umbu ditelepon dan  ia menyadari suara Umbu menandakan kondisinya sedang tidak baik. Menurutnya Umbu semasa hidupnya tidak pernah mengeluh sakit. Bahkan sebelum kondisinya drop, Umbu sempat menjalankan puasa pada Jumat Agung (Jumat, 2/3/2021) serangkaian Paskah.

 

“Tidak pernah mengeluh. Beliau biasa-biasa saja. Malah Umbu sempat puasa untuk Jumat Agung dan Paskah ini. Namun kondisinya drop sehingga kami larikan ke rumah sakit,” katanya.

 

Namun akhirnya Selasa dini hari Umbu menghembuskan napas terakhirnya. Meninggalnya Umbu pihak rumah sakit menyatakan karena covid-19. Namun sesuai penelusuran dari kerabatnya dikabarkan hasil swab tesnya negatif.

 

“Memang selama masa pandemi ini, untuk sakit jenis apapun ditangani dengan prosedur covid-19. Namun Pak Umbu tidak menderita covid-19, hasil test negatif. Itu percakapan Mbak Mira dengan dokternya langsung,” bebernya.

 

Kasubbag Humas RS Bali Mandara, I Gusti Agung Putu Aditya Mahendra  menerangkan,  bahwa memang benar Umbu meninggal setelah terkonfirmasi positif covid-19.  

 

“Yang dapat saya sampaikan, Bapak Umbu meninggal setelah terkonfirmasi positif covid-19. Beliau selama dua hari dirawat di ICU. Sekarang masih dititip di rumah sakit, karena menunggu persetujuan keluarga untuk dikremasi sesuai protokol covid-19,” ungkapnya dikonfirmasi, Selasa kemarin.

 

Saat ini jenazahnya masih dititip di rumah sakit dan untuk proses upacaranya masih  menunggu anaknya tiba di Bali. “Nanti akan dibicarakan bersama bagaimana baiknya (upacara terakhir). Sekarang masih menunggu anaknya datang dari Sumba,” terangnya.

 

Begitu juga penyair Wayan Jengki Sunarta mengungkapkan, sebelum Umbu meninggal, pihak rumah sakit sempat mengabarkan akan melakukan penanganan pompa jantung untuk Umbu.

 

Namun ia mendengar Umbu telah tiada. Jengki mengaku banyak teman-teman sastrawan yang datang ke RS. Meskipun tidak bisa menjenguk langsung, para sahabat menunggu di lobby RS.

 

“Memang sudah jalannya dan kami mengikhlaskan. Pihak rumah sakit sudah berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/