27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:34 AM WIB

Duh… Sungai Denpasar Kotor dan Tercemar Limbah

RadarBali.com – Kota Denpasar selalu gembar-gemborkan merevitalisasi sungai dan memiliki program kali bersih.

Tapi, kenyataannya masih saja ada sungai yang berwarna, karena ada pihak yang tidak bertanggung jawab membuang limbah ke sungai tersebut.

Dan, hal tersebut luput dari pantauan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar. Seperti sungai yang ada di Banjar Abiantimbul, Desa Pemecutan Kelod, Jalan Imam Bonjol, Denpasar.

Hasil pantauan Jawa Pos Radar Bali, sungai itu kerap kotor dan juga berwarna. Tidak hanya kemarin, tapi sebelumnya juga berwarna.

Bahkan, di aliran yang sama, bagian selatan biasanya sungai itu banyak busa. Entah dari mana sumber pewarna itu.

Sekretaris DLHK Kota Denpasar Dewa Sayoga mengatakan, tidak ada warga yang mengeluh kepada pihaknya tentang kondisi sungai tersebut.

Namun, menurut Dewa Sayoga, melihat dari warnanya, sungai itu tercampur zat pewarna dari usaha pencelupan.

Dia mengatakan, sudah mengerahkan petugas DLHK untuk melakukan penanganan terhadap sungai yang tercemar itu.

Dia meminta agar dilakukan penyisiran dari hili ke hulu untuk mencari sumber penyebabnya.

Jika ditemukan siapa penyebabnya, Sayoga mengaku akan langsung menindak orang tersebut dan akan langsung diadili di sidang tindakan pidana ringan (tipiring).

“Dari hasil penyisiran ini bila diketemukan sumbernya verasal dari rumah tangga atau tempat usaha akan dilanjutkan ke tindakan penyidikan. Untuk diteruskan ke sidang tipiring,” ancamnya. 

RadarBali.com – Kota Denpasar selalu gembar-gemborkan merevitalisasi sungai dan memiliki program kali bersih.

Tapi, kenyataannya masih saja ada sungai yang berwarna, karena ada pihak yang tidak bertanggung jawab membuang limbah ke sungai tersebut.

Dan, hal tersebut luput dari pantauan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar. Seperti sungai yang ada di Banjar Abiantimbul, Desa Pemecutan Kelod, Jalan Imam Bonjol, Denpasar.

Hasil pantauan Jawa Pos Radar Bali, sungai itu kerap kotor dan juga berwarna. Tidak hanya kemarin, tapi sebelumnya juga berwarna.

Bahkan, di aliran yang sama, bagian selatan biasanya sungai itu banyak busa. Entah dari mana sumber pewarna itu.

Sekretaris DLHK Kota Denpasar Dewa Sayoga mengatakan, tidak ada warga yang mengeluh kepada pihaknya tentang kondisi sungai tersebut.

Namun, menurut Dewa Sayoga, melihat dari warnanya, sungai itu tercampur zat pewarna dari usaha pencelupan.

Dia mengatakan, sudah mengerahkan petugas DLHK untuk melakukan penanganan terhadap sungai yang tercemar itu.

Dia meminta agar dilakukan penyisiran dari hili ke hulu untuk mencari sumber penyebabnya.

Jika ditemukan siapa penyebabnya, Sayoga mengaku akan langsung menindak orang tersebut dan akan langsung diadili di sidang tindakan pidana ringan (tipiring).

“Dari hasil penyisiran ini bila diketemukan sumbernya verasal dari rumah tangga atau tempat usaha akan dilanjutkan ke tindakan penyidikan. Untuk diteruskan ke sidang tipiring,” ancamnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/