31.3 C
Jakarta
13 September 2024, 17:28 PM WIB

Masuk Peta Rawan Bencana, Bali Masih Belum Siap Hadapi Bencana?

DENPASAR – Isu kebencanaan ternyata masih seksi di Bali. Terlebih Bali yang dikenal sebagai tempat liburan para wisatawan masuk dalam kawasan rawan bencana.

Bali sudah diuji dengan sejumlah bencana yang dihadapi. Seperti erupsi Gunung Agung setahun lalu. Dalam bencana ekologi tersebut, terlihat kurang kesiapsiagaan Bali dalam menghadapi bencana.

Seperti halnya dalam evakuasi warga dan sebagainya. Nah, bila terjadi kembali, apakah Bali sudah siap?

Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam Webinar yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independent (AJI) kota Denpasar mengakui memang persiapan belum 100 persen.

“Kalau dikatakan siap, sih belum terlalu siap. Karena masih banyak yang perlu kita evaluasi dan persiapkan lagi agar Bali memang siap dalam menghadapi bencana,” sebut Made Rentin, kemarin.

Seperti halnya prosedur evakuasi bila terjadi kembali erupsi di Gunung Agung. Kini pihak pemerintah provinsi Bali melalui BPBD sedang melakukan pendataan warga di desa terdampak.

“Kami melakukan program evakuasi berbasis banjar, berbasis desa. Ada 28 desa di lingkar gunung agung.

Nah, kami sedang melakukan proses pendataan warga, agar nantinya mempemudah proses evakuasi jika Gunung Agung kembali erupsi,” sebutnya.

Sedangkan, untuk di wilayah rawan bencana lain, seperti di Nusa Dua misalnya, pihaknya juga sudah melakukan sertifikasi untuk 28 hotel yang ada di Kawasan ITDC Nusa Dua terkait dengan mitigasi bencana.

Hal ini menjadi patokan, untuk memperlihatkan Bali yang ada di kawasan yang rawan bencana ini siap menghadapi sejumlah bencana. Seperti ancaman gempa, tsunami, banjir dan angina puting beliung.

Di sisi lain, Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Kementerian ESDM, Devy Kamil Syahbana mengatakan,

kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang bisa saja terjadi kedepan, adalah tergantung dari kinerja pemerintah Provinsi Bali.

“Ini tergantung, apakah masyarakat ini dilatih sama Pak Rentin dan kawan-kawan atau tidak. Kalau dilatih, respons masyarakat mungkin tak seperti kemarin.

Sulit untuk evakuasi warga (erupsi Gunung Agung). Sekarang pertanyaannya, apa yang sudah disiapkan Pak Rentin dan kawan-kawan?,” sentilnya.

DENPASAR – Isu kebencanaan ternyata masih seksi di Bali. Terlebih Bali yang dikenal sebagai tempat liburan para wisatawan masuk dalam kawasan rawan bencana.

Bali sudah diuji dengan sejumlah bencana yang dihadapi. Seperti erupsi Gunung Agung setahun lalu. Dalam bencana ekologi tersebut, terlihat kurang kesiapsiagaan Bali dalam menghadapi bencana.

Seperti halnya dalam evakuasi warga dan sebagainya. Nah, bila terjadi kembali, apakah Bali sudah siap?

Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam Webinar yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independent (AJI) kota Denpasar mengakui memang persiapan belum 100 persen.

“Kalau dikatakan siap, sih belum terlalu siap. Karena masih banyak yang perlu kita evaluasi dan persiapkan lagi agar Bali memang siap dalam menghadapi bencana,” sebut Made Rentin, kemarin.

Seperti halnya prosedur evakuasi bila terjadi kembali erupsi di Gunung Agung. Kini pihak pemerintah provinsi Bali melalui BPBD sedang melakukan pendataan warga di desa terdampak.

“Kami melakukan program evakuasi berbasis banjar, berbasis desa. Ada 28 desa di lingkar gunung agung.

Nah, kami sedang melakukan proses pendataan warga, agar nantinya mempemudah proses evakuasi jika Gunung Agung kembali erupsi,” sebutnya.

Sedangkan, untuk di wilayah rawan bencana lain, seperti di Nusa Dua misalnya, pihaknya juga sudah melakukan sertifikasi untuk 28 hotel yang ada di Kawasan ITDC Nusa Dua terkait dengan mitigasi bencana.

Hal ini menjadi patokan, untuk memperlihatkan Bali yang ada di kawasan yang rawan bencana ini siap menghadapi sejumlah bencana. Seperti ancaman gempa, tsunami, banjir dan angina puting beliung.

Di sisi lain, Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Kementerian ESDM, Devy Kamil Syahbana mengatakan,

kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana yang bisa saja terjadi kedepan, adalah tergantung dari kinerja pemerintah Provinsi Bali.

“Ini tergantung, apakah masyarakat ini dilatih sama Pak Rentin dan kawan-kawan atau tidak. Kalau dilatih, respons masyarakat mungkin tak seperti kemarin.

Sulit untuk evakuasi warga (erupsi Gunung Agung). Sekarang pertanyaannya, apa yang sudah disiapkan Pak Rentin dan kawan-kawan?,” sentilnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/