DENPASAR – Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Bali memang terus mengalami peningkatan. Berdasar data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid 19, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 45 orang, Rabu (8/7) hari ini.
“Ada tambahan pasien sembuh sebanyak 45 orang sehingga menjadi 1.079. Sementara yang positif ada tambahan 30 orang menjadi 1.971,” ujar Ketua Harian GTPP Covid-19 Bali Dewa Made Indra, Rabu (8/7).
Untuk yang meninggal, masih tercatat sebanyak 25 orang. Angka kesembuhan di Bali memang tinggi meski sampai saat ini belum ditemukan vaksin virus corona.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro berpesan, sebelum vaksin tersebut ada, setiap individu tetap wajib melindungi diri dari Covid-19.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan penuh kesadaran, patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan.
“Jaga jarak aman 1-2 meter, pakai masker dengan benar dan cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik,” pesan dr. Reisa.
Ia meminta setiap orang untuk memulainya dari yang mudah, mulai dari sekarang, saat ini juga dan bersama-sama.
Hal tersebut sangat beralasan karena vaksin Covid-19 belum ditemukan. Dokter Reisa menyampaikan bahwa Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19
dari Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal. Di samping itu, vaksin diharapkan dapat tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.
“Mari kita doakan bersama dan kita dukung kesuksesan upaya penting ini,” tambah dr. Reisa.
Dia mengatakan, vaksin yang ditemukan nanti diprioritaskan kepada populasi berisiko, yakni kaum lanjut usia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid.
Upaya yang masih berlangsung ini dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan vaksin Indonesia maupun kerja sama dengan pihak luar.
“Bukti bahwa bukan hanya kita, di Indonesia, yang bergotong royong tapi semua warga negara menunjukkan kekompakan melawan pandemi bersama-sama,” lanjutnya.
Dokter Reisa mengatakan bahwa kita patut optimis Indonesia dapat menghasilkan vaksin Covid-19 sendiri dalam waktu secepatnya dari 15 tahapan yang harus dipenuhi.
Saat ini calon vaksin asal indonesia telah berhasil melalui 8 tahapan dan akan menuju ke 7 langkah berikutnya. Proses selanjutnya ini membutuhkan waktu lebih lama.
Menurutnya, Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi vaksin untuk melindungi diri kita sendiri, untuk melindungi bangsa sendiri dan juga penduduk dunia lainnya.
“Meski demikian, vaksin yang ditemukan di negara lain juga akan bermanfaat untuk menumbuhkan kekebalan tubuh kita,” ujarnya.
Sejumlah negara sendiri melakukan penelitian vaksin. Setidaknya ada beberapa vaksin dalam tahap uji klinis pada saat ini.
Ada lima calon vaksin yang sedang di tes di China, tiga di Amerika Serikat, dua di Inggris dan dua uji coba mengambil tempat di Australia, Jerman dan Rusia.
Dokter Reisa mengatakan bahwa sudah enam bulan dunia berhasil mengidentifikasi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Banyak anggota masyarakat yang makin penasaran vaksin penangkal virus corona jenis ini dapat ditemukan, diproduksi dan diberikan kepada penduduk dunia.
Vaksin ini dibutuhkan untuk menciptakan kekebalan buatan terhadap Covid-19-19 dan akhirnya mengakhiri pandemi ini.