27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:54 AM WIB

RS Sanglah Kremasi 30 Jenazah Telantar secara Hindu, Terlama dari 2017

DENPASAR – Tak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput dan dengan cara seperti apa. Tak jarang pula, banyak kematian yang orangnya meninggal tanpa sepengetahuan keluarga ataupun biasa dikenal dengan telantar.

Jenazah yang telantar ini pun tentu harus disemayamkan dengan baik dan benar. Nah, RSUP Sanglah Denpasar sudah sejak lama banyak menerima jenazah telantar. Ruang Forensik pun penuh.

Atas dasar itu, RSUP Sanglah bersinergi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali mengadakan Upacara Kremasi Jenazah Terlantar. Kremasi ini dilakukan sesuai Kepercayaan Hindu di Bali dengan tingkat yang paling sederhana.

Data yang dihimpun radarbali.id menyebut, ada sebanyak 30 jenazah yang dikremasi di Krematorium Mumbul, Kabupaten Badung pada Senin (9/11) dan Selasa (10/11) besok. Besok pula dilakukan upacara nganyut ke segara, Pantai Matahari Terbit Sanur sebagaimana kepercayaan umat Hindu.

Dapat diketahui pula, 30 jenazah terdiri dari body, orok dan kerangka. Ada jenazah berukuran dewasa hingga orok. Jenazah berada di ruang forensik RSUP Sanglah dari tahun 2017 hingga 2020. Kremasi ini pun dilaksanakan setelah semua jenazah mendapat pembebasan dari Polisi dan Dinas Sosial.

Disebutkan RSUP Sanglah bersama Dinsos Provinsi Bali secara rutin melakukan kremasi jenazah telantar setiap tahun. Dikatakan hal ini bentuk pelayanan holistik RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan yang paripurna pada masyarakat.

Konsep Tri Kona dalam Hindu terimplementasi nyata di RSUP Sanglah. Mulai merawat dari lahir, anak – anak, remaja, dewasa sampai meninggal dunia dirawat di RSUP Sanglah.

“Kami mengucapkan terima kasih, Kepada Tim Kremasi, kepada Dinas Sosial Provinsi Bali yang secara rutin setiap tahun memback-up pendanaan pelaksanaan kremasi ini. Demikian juga terima kasih kepada para Kapolsek di wilayah Bali yang telah merespon dengan menerbitkan surat pembebasan jenasah yang dititipkan di Forensik RSUP Sanglah,” ujar Dewa Kresna saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Operasional dan Umum RSUP Sanglah, dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM menyebut, dengan pelaksanaan kremasi ini akan meningkatkan kapasitas penyimpanan jenasah di Forensik RSUP Sanglah sehingga pelayanan pada masyarakat khususnya perawatan dan penyimpanan jenasah tetap berjalan dengan baik.

“Mari kita doakan bersama semoga pelaksanaan upacara ini berjalan dengan lancar, dan semoga semua jenasah yang dikremasi ini mendapat tempat terbaik di Alam Keheningan”, ujar Dharma Kerti saat pelepasan jenasah.

DENPASAR – Tak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput dan dengan cara seperti apa. Tak jarang pula, banyak kematian yang orangnya meninggal tanpa sepengetahuan keluarga ataupun biasa dikenal dengan telantar.

Jenazah yang telantar ini pun tentu harus disemayamkan dengan baik dan benar. Nah, RSUP Sanglah Denpasar sudah sejak lama banyak menerima jenazah telantar. Ruang Forensik pun penuh.

Atas dasar itu, RSUP Sanglah bersinergi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali mengadakan Upacara Kremasi Jenazah Terlantar. Kremasi ini dilakukan sesuai Kepercayaan Hindu di Bali dengan tingkat yang paling sederhana.

Data yang dihimpun radarbali.id menyebut, ada sebanyak 30 jenazah yang dikremasi di Krematorium Mumbul, Kabupaten Badung pada Senin (9/11) dan Selasa (10/11) besok. Besok pula dilakukan upacara nganyut ke segara, Pantai Matahari Terbit Sanur sebagaimana kepercayaan umat Hindu.

Dapat diketahui pula, 30 jenazah terdiri dari body, orok dan kerangka. Ada jenazah berukuran dewasa hingga orok. Jenazah berada di ruang forensik RSUP Sanglah dari tahun 2017 hingga 2020. Kremasi ini pun dilaksanakan setelah semua jenazah mendapat pembebasan dari Polisi dan Dinas Sosial.

Disebutkan RSUP Sanglah bersama Dinsos Provinsi Bali secara rutin melakukan kremasi jenazah telantar setiap tahun. Dikatakan hal ini bentuk pelayanan holistik RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan yang paripurna pada masyarakat.

Konsep Tri Kona dalam Hindu terimplementasi nyata di RSUP Sanglah. Mulai merawat dari lahir, anak – anak, remaja, dewasa sampai meninggal dunia dirawat di RSUP Sanglah.

“Kami mengucapkan terima kasih, Kepada Tim Kremasi, kepada Dinas Sosial Provinsi Bali yang secara rutin setiap tahun memback-up pendanaan pelaksanaan kremasi ini. Demikian juga terima kasih kepada para Kapolsek di wilayah Bali yang telah merespon dengan menerbitkan surat pembebasan jenasah yang dititipkan di Forensik RSUP Sanglah,” ujar Dewa Kresna saat dikonfirmasi.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Operasional dan Umum RSUP Sanglah, dr Ni Luh Dharma Kerti Natih, MHSM menyebut, dengan pelaksanaan kremasi ini akan meningkatkan kapasitas penyimpanan jenasah di Forensik RSUP Sanglah sehingga pelayanan pada masyarakat khususnya perawatan dan penyimpanan jenasah tetap berjalan dengan baik.

“Mari kita doakan bersama semoga pelaksanaan upacara ini berjalan dengan lancar, dan semoga semua jenasah yang dikremasi ini mendapat tempat terbaik di Alam Keheningan”, ujar Dharma Kerti saat pelepasan jenasah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/