DENPASAR – Komisi III DPRD Bali terkejut dengan temuan rusaknya 1 ha mangrove di areal TPA Suwung saat sidak, Senin siang.
Kerusakan ini dipicu pembuangan sampah ke areal mangrove. Temuan di lokasi, ada tiga gorong-gorong pembuangan sampah menuju hutan mangrove.
Yang menarik, kerusakan ini juga membuat Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Bali Ida Bagus Lanang terkejut.
Disinggung pertanyaan tersebut, Lanang justru tak menjawab secara konkrit atas penemuan gorong-gorong tersebut. Ia malah menjawab terkait pembangunan IPL system.
“Untuk menampung air sampah, kami baru membangun IPL system, yakni berupa MEP UOS untuk penampungan air sampah, termasuk air hujan,” kata Lanang.
Hal tersebut seperti menunjukkan kebenaran bahwa selama ini TPA Suwung tidak memiliki tempat penampungan karena baru dibangun tempat penampungan air.
Jawaban dari Lanang tersebut dianggap tidak menjawab persoalan gorong-gorong yang sampaikan oleh Wayan Teddy.
“Lalu benar tidak ada gorong-gorong itu? Saya punya buktinya. Saya kirim fotonya ke Ketua Komisi III sekarang,” kata Teddy.
Wajah Lanang sontak berbeda. “Untuk saluran itu, kami nggak tahu,” singkatnya. Temuan tersebut langsung ditanggapi Ketua Komisi III DPRD Bali I Ketut Kariyasa Adnyana.
“Nah ini yang tidak terdeteksi sebagai salah satu penyebab bakau mati. Harus segera cari pembuangan itu,” ujar Kariyasa.
Selama ini, matinya bakau disebut-sebut biangnya adalah Pelindo. “Apakah benar karena Pelindo atau jangan-jangan karena gorong-gorong ini?,” pungkas kader PDIP tersebut.