32.6 C
Jakarta
25 April 2024, 15:34 PM WIB

Penyaluran Bantuan Sosial Tunai di Bali Diklaim Kian Stabil

DENPASAR – Realisasi penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di seluruh kabupaten kota di Bali mengalami peningkatan.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali, I Wayan Parmiyasa. Dijelaskannya sejak periode Juni hingga Oktober, penyaluran sudah berjalan stabil. 

“Kalau dulu itu kan kadang masih double. Terus ada juga yang kaya yang masuk menjadi keluarga penerima manfaat (KPM). Dan, sekarang artinya sudah 99 persen terdistribusi,” kata I Wayan Parmiyasa, Selasa kemarin (10/11).

Lanjut dia, meski di bulan-bulan awal hanya mencapai angka maksimal di bawah 90 persen, sejak bulan Juli 2020, angka realisasinya sudah mulai stabil.

Di bulan Juli, dari 108.589 keluarga penerima manfaat yang terdata di Bali, yang tersalurkan sebanyak 107.777 keluarga penerima manfaat di Bali. Atau 92,25 persen dengan anggaran Rp 32.333.100.000.

Lalu untuk bulan Agustus dari 108.589 keluarga penerima manfaat (KPM), terealisasi 107.775 KPM dengan jumlah anggaran Rp 32.332.500.000.

“Untuk bulan September saya dapatkan data hanya dari PT. Pos Indonesia saja. Sehingga itu tidak bsia dijadikan data final. Kita di provinsi kan tugasnya hanya berkoordinasi.

Dan sekarang datanya belum dapat. Kalau penyaluran melalui bank itu melalui rekening. Sedangkan dari Pos ini harus bertemu langsung.

Artinya harus bawa KTP atau KK. Ketika KTP dan KK tidak bisa ditunjukan, tidak bisa dibagikan. Kalau yang pindah tinggal  berarti tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Kira-kira yang satu persennya seperti itu,” bebernya.

Sementara iti, Direktur Utama PT. Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi mengatakan, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VII yang dilakukan oleh Pos Indonesia di Bali sebanyak 101.046 KPM.

“Dengan rincian Kota Denpasar sebanyak 10.152 KPM, Kabupaten Badung sebanyak 12.154 KPM dan sisanya tersebar di 7 kabupaten lainnya di Provinsi Bali,” kata Faizal R. Djoemadi saat mendampingi Menteri Sosial Juliari P Batubara saat pembagian BST di Badung bulan lalu.

Lanjut dia, pada tahap I sampai dengan tahap VI sebelumnya untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara memiliki alokasi 3.141.580 KPM dan telah terealisasi sebanyak 3.081.138 KPM atau 98,06 persen.

Sedangkan penyaluran BST untuk Provinsi Bali pada tahap VI (September 2020) telah tersalurkan sebanyak 598.448 KPM atau 99%.

“PT. Pos Indonesia sendiri optimis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah dengan terus mengoptimalkan

sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerjasama dengan komunitas di daerah,” terangnya.

DENPASAR – Realisasi penyaluran bantuan sosial tunai (BST) di seluruh kabupaten kota di Bali mengalami peningkatan.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Pemberdayaan dan Penanganan Fakir Miskin, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali, I Wayan Parmiyasa. Dijelaskannya sejak periode Juni hingga Oktober, penyaluran sudah berjalan stabil. 

“Kalau dulu itu kan kadang masih double. Terus ada juga yang kaya yang masuk menjadi keluarga penerima manfaat (KPM). Dan, sekarang artinya sudah 99 persen terdistribusi,” kata I Wayan Parmiyasa, Selasa kemarin (10/11).

Lanjut dia, meski di bulan-bulan awal hanya mencapai angka maksimal di bawah 90 persen, sejak bulan Juli 2020, angka realisasinya sudah mulai stabil.

Di bulan Juli, dari 108.589 keluarga penerima manfaat yang terdata di Bali, yang tersalurkan sebanyak 107.777 keluarga penerima manfaat di Bali. Atau 92,25 persen dengan anggaran Rp 32.333.100.000.

Lalu untuk bulan Agustus dari 108.589 keluarga penerima manfaat (KPM), terealisasi 107.775 KPM dengan jumlah anggaran Rp 32.332.500.000.

“Untuk bulan September saya dapatkan data hanya dari PT. Pos Indonesia saja. Sehingga itu tidak bsia dijadikan data final. Kita di provinsi kan tugasnya hanya berkoordinasi.

Dan sekarang datanya belum dapat. Kalau penyaluran melalui bank itu melalui rekening. Sedangkan dari Pos ini harus bertemu langsung.

Artinya harus bawa KTP atau KK. Ketika KTP dan KK tidak bisa ditunjukan, tidak bisa dibagikan. Kalau yang pindah tinggal  berarti tidak bisa diwakilkan oleh siapapun. Kira-kira yang satu persennya seperti itu,” bebernya.

Sementara iti, Direktur Utama PT. Pos Indonesia (Persero) Faizal R. Djoemadi mengatakan, penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VII yang dilakukan oleh Pos Indonesia di Bali sebanyak 101.046 KPM.

“Dengan rincian Kota Denpasar sebanyak 10.152 KPM, Kabupaten Badung sebanyak 12.154 KPM dan sisanya tersebar di 7 kabupaten lainnya di Provinsi Bali,” kata Faizal R. Djoemadi saat mendampingi Menteri Sosial Juliari P Batubara saat pembagian BST di Badung bulan lalu.

Lanjut dia, pada tahap I sampai dengan tahap VI sebelumnya untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara memiliki alokasi 3.141.580 KPM dan telah terealisasi sebanyak 3.081.138 KPM atau 98,06 persen.

Sedangkan penyaluran BST untuk Provinsi Bali pada tahap VI (September 2020) telah tersalurkan sebanyak 598.448 KPM atau 99%.

“PT. Pos Indonesia sendiri optimis penyaluran BST tahap lanjutan ini dapat berjalan dengan baik dan tuntas sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah dengan terus mengoptimalkan

sumber daya yang dimiliki, memperbanyak titik layanan, memperpanjang jam layanan, serta memperluas kerjasama dengan komunitas di daerah,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/