27.8 C
Jakarta
13 Desember 2024, 4:22 AM WIB

WNA Pasien Corona Meninggal di Bali, Protap Penanganan Jenazah Ketat

DENPASAR – Suasana ruang Forensik RSUP Sanglah sedikit landai pascadiumumkan seorang pasien warga negara asing (WNA) berusia

53 tahun positif Corona di Indonesia dengan nomor kasus 25 meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar, kemarin (11/3).

Para petugas forensik tak ada yang menggunakan masker. Berbeda dengan para pengunjung yang datang ke Forensik RSUP Sanglah untuk mengurus keluarganya yang meninggal.

“Saya memang sengaja pakai masker. Ada pasien positif Corona meninggal di Sanglah,” ujar pengunjung tersebut yang enggan namanya ditulisnya.

Sikap pengunjung justru berbeda dengan para petugas atau penjaga ruang Forensik RSUP Sanglah.

Terlihat mereka begitu santai namun wajahnya berubah ketika ditanya soal pasien yang meninggal karena corona.

“Kalau soal itu, silakan ke humas di depan. Atau coba hubungi kepala forensik kami,” ujar salah satu petugas Forensik RSUP Sanglah.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Kunthi Yulianti, SpF juga enggan berkomentar terlalu banyak terkait kondisi jenasah.

“Saya diminta bagian Humas untuk tidak memberikan pernyataan apapun, karena informasi 1 pintu di Pak Dirut,” tegasnya saat dikonfirmasi.

Namun saat disinggung apakah ada penanganan berbeda antara pasien corona dan pasien jenasah, dr. Kunthi menjawab ada.

“Kalau kasus pandemi tentu saja berbeda dari jenazah  biasa. Ada panduan dari kemenkes dan ada UU Wabah dan Karantina (untuk penanganan jenazah),”  ungkapnya.

Namun, dia tak menjelaskan lagi lebih lanjut terkait penanganan pasien Corona tersebut seperti apa. “Detailnya besok saja ya. Ya maaf, saya hanya menjalankan tugas saja,” singkatnya.

Di sisi lain, Sekda Bali Dewa Made Indra kepada wartawan menjelaskan terkait protap penanganan jenasah di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, kemarin.

Katanya, karena pasien ini berada dalam pengawasan maka penanganan jenasahnya dilakukan sesuai dengan protap  penanganan jenasah untuk orang yang terinfeksi penyakit menular karena virus.

“Jadi posisinya sampai tadi malam dalam pengawasan Covid 19. Kemudian, karena pasien ini meninggal maka penanganan Jenasahnya mengikuti protap penyakit menular,” ungkapnya.

DENPASAR – Suasana ruang Forensik RSUP Sanglah sedikit landai pascadiumumkan seorang pasien warga negara asing (WNA) berusia

53 tahun positif Corona di Indonesia dengan nomor kasus 25 meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar, kemarin (11/3).

Para petugas forensik tak ada yang menggunakan masker. Berbeda dengan para pengunjung yang datang ke Forensik RSUP Sanglah untuk mengurus keluarganya yang meninggal.

“Saya memang sengaja pakai masker. Ada pasien positif Corona meninggal di Sanglah,” ujar pengunjung tersebut yang enggan namanya ditulisnya.

Sikap pengunjung justru berbeda dengan para petugas atau penjaga ruang Forensik RSUP Sanglah.

Terlihat mereka begitu santai namun wajahnya berubah ketika ditanya soal pasien yang meninggal karena corona.

“Kalau soal itu, silakan ke humas di depan. Atau coba hubungi kepala forensik kami,” ujar salah satu petugas Forensik RSUP Sanglah.

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Kunthi Yulianti, SpF juga enggan berkomentar terlalu banyak terkait kondisi jenasah.

“Saya diminta bagian Humas untuk tidak memberikan pernyataan apapun, karena informasi 1 pintu di Pak Dirut,” tegasnya saat dikonfirmasi.

Namun saat disinggung apakah ada penanganan berbeda antara pasien corona dan pasien jenasah, dr. Kunthi menjawab ada.

“Kalau kasus pandemi tentu saja berbeda dari jenazah  biasa. Ada panduan dari kemenkes dan ada UU Wabah dan Karantina (untuk penanganan jenazah),”  ungkapnya.

Namun, dia tak menjelaskan lagi lebih lanjut terkait penanganan pasien Corona tersebut seperti apa. “Detailnya besok saja ya. Ya maaf, saya hanya menjalankan tugas saja,” singkatnya.

Di sisi lain, Sekda Bali Dewa Made Indra kepada wartawan menjelaskan terkait protap penanganan jenasah di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, kemarin.

Katanya, karena pasien ini berada dalam pengawasan maka penanganan jenasahnya dilakukan sesuai dengan protap  penanganan jenasah untuk orang yang terinfeksi penyakit menular karena virus.

“Jadi posisinya sampai tadi malam dalam pengawasan Covid 19. Kemudian, karena pasien ini meninggal maka penanganan Jenasahnya mengikuti protap penyakit menular,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/