RadarBali.com – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika tidak mau berkomentar banyak terkait dengan indikasi adanya ketidakharmonisan antara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dengan dirinya sebagai gubernur.
Seperti diketahui pada saat Buleleng Festival (Bulfest) tanggal (2/8) lalu dibuka oleh Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata RI, Drs. Putu Ngurah MM di kawasan Tugu Singa Ambara Raja.
Begitu pula saat Buleleng Endek Carnaval (BEC) pada Sabtu (5/8) dibuka oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, namun tidak ada acara dari keduanya yang mengundang Pastika sebagai gubernur.
“Bulfest dan acara endek memang tidak diundang saya. Mungkin dianggap tak perlu. Kalau memang dianggap tak perlu ya tidak apa-apa. Bisa berdiri sendiri mungkin. Ya nggak apa-apa,” cetus Gubernur Pastika selepas rapat paripurna DPRD Provinsi Bali yang membahas pandangan umum fraksi terhadap Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2017 dan Raperda tentang fasilitasi pencegahan penyalahgunaan narkotika, Jumat (11/8) kemarin.
Gubernur Pastika mengaku dirinya tidak memiliki masalah walaupun tidak diundang. Dinilainya setiap personal memiliki pandangannya sendiri-sendiri.
Namun, dia mengaku agak lucu dan terkesan aneh dari sisi tata kelola pemerintahan dan etika pemerintahan bila tidak melibatkan pemimpin di Provinsi Bali dalam dua acara tersebut.
“Memang agak lucu juga sih sebenarnya dari segi tata kelola pemerintahan, etika pemerintahan agak aneh. Tetapi, kalau itu dianggap paling baik tak apa-apa. Tetapi, saya datang kok besoknya di BEC tetapi belanja,” ujarnya.
Seperti diketahui pada saat BEC tahun 2017 hadir Presiden ke-5 Megawati Soekarno Poetri. Dalam pembukaan BEC tersebut, Megawati diberikan kehormatan untuk memukul kendang HB tanda dibukanya gelaran BEC tahun 2017.