27.2 C
Jakarta
2 Mei 2024, 8:13 AM WIB

Bupati Klungkung Terkejut Saat Datangi Pasien Gizi Buruk, Ternyata..

DENPASAR-Viral pemberitaan miris keluarga pasien gizi buruk asal Nusa Penida, Klungkung yang minta pulang paksa dari RSUP Sanglah Denpasar, karena hanya memiliki bekal sisa sebesar Rp 78 ribu langsung menuai simpati dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Bahkan, usai mendengar adanya pasien gizi buruk, Bupati Klungkung langsung menjenguk keberadaan Made Sutama dan anaknya Putu Dini, 14  di Ruang Cempaka Kamar 301.

Saat menjenguk warganya, Bupati Suwirta mengaku sangat terkejut karena, Sutama adalah nyama (teman) bupati saat masih di Koppas Srinadi.

“Akhirnya ketemu juga anak yang stunting. Ternyata nyama (teman) di Nusa (Nusa Penida), teman waktu Koppas Srinadi yang jualan sate dan saat ini sudah bisa beli tanah dan rumah sederhana,”terang Bupati Suwirta.  

Bahkan, kata Bupati Suwirta, ia mengenal Sutama jauh sebelum dirinya  menjabat sebagai bupati.

“Keseharian sering ketemu. Istri setahun yang lalu memang meninggal, dan dua anak yang lain memang juga mengalami stunting,”imbuh Suwirta.

Sayang, meski sudah mengenal dan bergaul sejak lama, Bupati Suwirta mengaku jika Sutama tak pernah bercerita  apa-apa.

“Ini pelajaran bagi kita. Aparat paling bawah harus rajin turun. Pasien ini sudah ditanggung sepenuhnya dengan JKN-KIS. Sekarang yang diperlukan hanya biaya makan dan minum sehari-hari selama Gema Santi,”tukasnya.      

DENPASAR-Viral pemberitaan miris keluarga pasien gizi buruk asal Nusa Penida, Klungkung yang minta pulang paksa dari RSUP Sanglah Denpasar, karena hanya memiliki bekal sisa sebesar Rp 78 ribu langsung menuai simpati dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Bahkan, usai mendengar adanya pasien gizi buruk, Bupati Klungkung langsung menjenguk keberadaan Made Sutama dan anaknya Putu Dini, 14  di Ruang Cempaka Kamar 301.

Saat menjenguk warganya, Bupati Suwirta mengaku sangat terkejut karena, Sutama adalah nyama (teman) bupati saat masih di Koppas Srinadi.

“Akhirnya ketemu juga anak yang stunting. Ternyata nyama (teman) di Nusa (Nusa Penida), teman waktu Koppas Srinadi yang jualan sate dan saat ini sudah bisa beli tanah dan rumah sederhana,”terang Bupati Suwirta.  

Bahkan, kata Bupati Suwirta, ia mengenal Sutama jauh sebelum dirinya  menjabat sebagai bupati.

“Keseharian sering ketemu. Istri setahun yang lalu memang meninggal, dan dua anak yang lain memang juga mengalami stunting,”imbuh Suwirta.

Sayang, meski sudah mengenal dan bergaul sejak lama, Bupati Suwirta mengaku jika Sutama tak pernah bercerita  apa-apa.

“Ini pelajaran bagi kita. Aparat paling bawah harus rajin turun. Pasien ini sudah ditanggung sepenuhnya dengan JKN-KIS. Sekarang yang diperlukan hanya biaya makan dan minum sehari-hari selama Gema Santi,”tukasnya.      

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/