27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 23:34 PM WIB

Bulan Depan High Season, Calon Turis Pertanyakan Sampah di Bali

MANGUPURA – Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabupaten Badung mencatat tingkat kunjungan wisatawan ke Badung sudah melebihi batas normal.

Kunjungan turis asing selama April berkisar 15 ribu – 16 ribu orang setiap harinya. Disparda memprediksi bulan depan kunjungan wisatawan ke Gumi Keris bakal semakin naik lantaran memasuki masa high season.

Yang menjadi masalah besar, ketika hendak memasuki masa high season justru sejumlah pantai yang menjadi favorit turis diserbu sampah plastik.

Disparda pun harus memutar otak agar tingginya kunjungan calon wisatawan yang sudah di depan mata tidak hilang.

Kepala Disparda Kabupaten Badung, I Made Badra menyatakan sudah berusaha meyakinkan calon wisatawan terkait masalah sampah di Badung dan Bali secara umum.

Dia tak menampik jika sampah menjadi perhatian tersendiri bagi para calon wisatawan yang akan datang ke Bali.

“Masalah sampah ini juga menjadi keluhan tersendiri. Saat kami melakukan promosi pariwisata ke luar (negeri), masalah sampah ini sudah kami sampaikan

pada calon wisatawan. Kami jelaskan pada mereka, kami terus berusaha keras menangani sampah,” ungkap Badra kemarin.

Guna meyakinkan calon wisatawan, Badra menegaskan bahwa sampah yang memenuhi pantai di Bali karena fenomena alam.

Ketika ada angin besar mengarah ke Bali, maka ombak yang datang menepi membawa sampah. Meski demikian, masalah sampah juga disebabkan perilaku manusia yang masih doyan membuang sampah sembarangan.

“Sekarang yang penting menyadarkan perilaku manusia tidak membuang sampah sembarangan. Tidak hanya di laut, tapi juga di darat,” tegas mantan Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan ini.

Pejabat asal Kuta itu juga sepakat jika penanganan sampah perlu manajemen yang baik. Diperlukan strategi jitu dan kerja sama semua pihak.

 Pemerintah daerah sendiri sulit mengatasi masalah sampah sendirian. Perlu adanya bantuan dari pemerintah pusat.

Menurut Badra, sudah ada atensi khusus dari Menko Kemaritiman dan Kelautan terkait masalah sampah di Bali.

“Salah satu solusi menangani sampah ini menambah peralatan dan personel tim unit reaksi cepat di lapangan. Kami juga sampaikan, masalah sampah ini bisa terjadi di seluruh dunia,” tukasnya.

Badra juga meyakinkan wisatawan bahwa Bali terus berbenah untuk memberi pelayanan terbaik.

Misal, terang Badra, masalah kepadatan lalu lintas di Badung Selatan sudah dipecahkan dengan pembangunan underpass di simpang Bandara Ngurah Rai.

Badra membuka data kunjungan tertinggi wisatawan asing masih didominasi turis asal Tiongkok dan Australia. Nah, kabar baiknya kunjungan turis dari India juga mulai menanjak.

Disparda Badung menarget 400 ribu turis India tahun ini. Untuk memudahkan kedatangan turis India ke Bali, pada 20 April mendatang maskapai Garuda membuka penerbangan langsung Bali – Mumbai.

MANGUPURA – Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kabupaten Badung mencatat tingkat kunjungan wisatawan ke Badung sudah melebihi batas normal.

Kunjungan turis asing selama April berkisar 15 ribu – 16 ribu orang setiap harinya. Disparda memprediksi bulan depan kunjungan wisatawan ke Gumi Keris bakal semakin naik lantaran memasuki masa high season.

Yang menjadi masalah besar, ketika hendak memasuki masa high season justru sejumlah pantai yang menjadi favorit turis diserbu sampah plastik.

Disparda pun harus memutar otak agar tingginya kunjungan calon wisatawan yang sudah di depan mata tidak hilang.

Kepala Disparda Kabupaten Badung, I Made Badra menyatakan sudah berusaha meyakinkan calon wisatawan terkait masalah sampah di Badung dan Bali secara umum.

Dia tak menampik jika sampah menjadi perhatian tersendiri bagi para calon wisatawan yang akan datang ke Bali.

“Masalah sampah ini juga menjadi keluhan tersendiri. Saat kami melakukan promosi pariwisata ke luar (negeri), masalah sampah ini sudah kami sampaikan

pada calon wisatawan. Kami jelaskan pada mereka, kami terus berusaha keras menangani sampah,” ungkap Badra kemarin.

Guna meyakinkan calon wisatawan, Badra menegaskan bahwa sampah yang memenuhi pantai di Bali karena fenomena alam.

Ketika ada angin besar mengarah ke Bali, maka ombak yang datang menepi membawa sampah. Meski demikian, masalah sampah juga disebabkan perilaku manusia yang masih doyan membuang sampah sembarangan.

“Sekarang yang penting menyadarkan perilaku manusia tidak membuang sampah sembarangan. Tidak hanya di laut, tapi juga di darat,” tegas mantan Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan ini.

Pejabat asal Kuta itu juga sepakat jika penanganan sampah perlu manajemen yang baik. Diperlukan strategi jitu dan kerja sama semua pihak.

 Pemerintah daerah sendiri sulit mengatasi masalah sampah sendirian. Perlu adanya bantuan dari pemerintah pusat.

Menurut Badra, sudah ada atensi khusus dari Menko Kemaritiman dan Kelautan terkait masalah sampah di Bali.

“Salah satu solusi menangani sampah ini menambah peralatan dan personel tim unit reaksi cepat di lapangan. Kami juga sampaikan, masalah sampah ini bisa terjadi di seluruh dunia,” tukasnya.

Badra juga meyakinkan wisatawan bahwa Bali terus berbenah untuk memberi pelayanan terbaik.

Misal, terang Badra, masalah kepadatan lalu lintas di Badung Selatan sudah dipecahkan dengan pembangunan underpass di simpang Bandara Ngurah Rai.

Badra membuka data kunjungan tertinggi wisatawan asing masih didominasi turis asal Tiongkok dan Australia. Nah, kabar baiknya kunjungan turis dari India juga mulai menanjak.

Disparda Badung menarget 400 ribu turis India tahun ini. Untuk memudahkan kedatangan turis India ke Bali, pada 20 April mendatang maskapai Garuda membuka penerbangan langsung Bali – Mumbai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/