33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:28 PM WIB

Malam Hari di Bali Gerah, Siang Panas Menyengat, Ini Peringatan BMKG

DENPASAR – Belakangan ini warga di Bali mengeluh soal cuaca yang bisa dibilang kurang bersahabat.

Meski dampaknya tak terlalu buruk dan membahayakan masyarakat, namun tetap harus diwaspadai.

Pada malam hari, masyarakat mengaku begitu kegerahan. Tak ada angin sepoi-sepoi meski berada di ruang terbuka.

Kadang juga hujan sempat turun walaupun tipis-tipis dan dalam rentan sangat singkat. Di siang hari, cuacanya begitu panas.

Di sejumlah aplikasi cuaca, panasnya bisa mencapai 32 derajat, namun terasa seperti 36 derajat. Kabarnya, puncaknya terjadi siang tadi.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG di Bali Iman Fatchurochman menyampaikan, Indeks UV (ultraviolet) yang tinggi pada pukul 11.00 – 13.00 Wita.

Hal ini dapat terjadi karena tutupan awan sedikit (cuaca cenderung cerah) sehingga sinar UV yang sampai ke permukaan bumi cenderung besar.

Selain itu hal ini juga, berkaitan dengan sudut datang matahari, dimana pada siang hari sudut datangnya tegak lurus permukaan bumi sehingga makin banyak sinar UV yang dapat sampai ke permukaan.

Resiko bahaya-nya lebih mengacu pada potensi kerusakan mata dan kulit apabila terpapar langsung di bawah sinar matahari tanpa perlindungan karena dapat lebih cepat rusak dan terbakar.

“Jadi tidak ada sesuatu hal yang merisaukan mengenai indeks UV ini. Intinya, jangan berlama-lama beraktivitas di luar ruangan jika tidak ingin kulitnya gosong,” sebutnya. 

DENPASAR – Belakangan ini warga di Bali mengeluh soal cuaca yang bisa dibilang kurang bersahabat.

Meski dampaknya tak terlalu buruk dan membahayakan masyarakat, namun tetap harus diwaspadai.

Pada malam hari, masyarakat mengaku begitu kegerahan. Tak ada angin sepoi-sepoi meski berada di ruang terbuka.

Kadang juga hujan sempat turun walaupun tipis-tipis dan dalam rentan sangat singkat. Di siang hari, cuacanya begitu panas.

Di sejumlah aplikasi cuaca, panasnya bisa mencapai 32 derajat, namun terasa seperti 36 derajat. Kabarnya, puncaknya terjadi siang tadi.

Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG di Bali Iman Fatchurochman menyampaikan, Indeks UV (ultraviolet) yang tinggi pada pukul 11.00 – 13.00 Wita.

Hal ini dapat terjadi karena tutupan awan sedikit (cuaca cenderung cerah) sehingga sinar UV yang sampai ke permukaan bumi cenderung besar.

Selain itu hal ini juga, berkaitan dengan sudut datang matahari, dimana pada siang hari sudut datangnya tegak lurus permukaan bumi sehingga makin banyak sinar UV yang dapat sampai ke permukaan.

Resiko bahaya-nya lebih mengacu pada potensi kerusakan mata dan kulit apabila terpapar langsung di bawah sinar matahari tanpa perlindungan karena dapat lebih cepat rusak dan terbakar.

“Jadi tidak ada sesuatu hal yang merisaukan mengenai indeks UV ini. Intinya, jangan berlama-lama beraktivitas di luar ruangan jika tidak ingin kulitnya gosong,” sebutnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/