29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:39 AM WIB

Hasil Swab Positif, Dua Anggota KPPS Diganti

NEGARA – Ribuan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) untuk Pilkada Jembrana 9 Desember mendatang sudah mengikuti rapid test.

Dari total 5.760 orang, sudah mengikuti rapid rapid sebanyak 3.227 orang hasilnya 97 reaktif sehingga ditindaklanjuti dengan uji swab dengan metode PCR.

Komisioner KPU Jembrana Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Made Widiastra mengatakan, anggota KPPS dan Linmas yang reaktif hasil rapid test sudah menjalani pengambilan swab untuk diuji.

Sementara, dari hasil swab sebanyak dua orang positif terkonfirmasi positif Covid-19. “Sementara dua orang dari Melaya dua orang KPPS positif, yang lain negatif,” jelas Made Widiastra.

Bagi yang sudah terkonfirmasi positif, maka akan diganti dengan orang lain untuk menjadi anggota KPPS. “Kalau positif otomatis diganti karena harus menjalani isolasi. Sudah ada penggantinya,” ujarnya.

Rapid test bagi KPPS dan Linmas yang akan menjadi panitia di tempat pemungutan suara (TPS) masih belum usai.

Dari total 5760 orang, sementara yang sudah rapid test sebanyak 3227 orang. Pihaknya berharap tidak ada lagi anggota KPPS yang reaktif dan hasil swab positif sehingga tidak banyak melakukan penggantian bagi yang sudah terkonfirmasi positif.

Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara sebelumnya mengatakan, rapid test yang dilakukan terhadap KPPS dan linmas untuk memastikan jajaran penyelenggara yang berhadapan langsung dengan masyarakat dipastikan tidak terpapar virus.

Disamping itu, jika semua penyelenggara dipastikan tidak terpapar, masyarakat juga akan merasa aman.

Karena itu, bagi KPPS dan Linmas yang rapid test hasilnya reaktif, langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan swab untuk diuji.

Apabila ada yang positif Covid-19 dari hasil uji swab KPPS akan diganti dengan orang lain. “Penggantian yang terkonfirmasi positif harus dilakukan

karena pemungutan suara sudah dekat. KPPS yang positif harus isolasi, sehingga tidak bisa mengikuti bimbingan teknis dan pembekalan lainnya,” terangnya. 

NEGARA – Ribuan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) untuk Pilkada Jembrana 9 Desember mendatang sudah mengikuti rapid test.

Dari total 5.760 orang, sudah mengikuti rapid rapid sebanyak 3.227 orang hasilnya 97 reaktif sehingga ditindaklanjuti dengan uji swab dengan metode PCR.

Komisioner KPU Jembrana Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Made Widiastra mengatakan, anggota KPPS dan Linmas yang reaktif hasil rapid test sudah menjalani pengambilan swab untuk diuji.

Sementara, dari hasil swab sebanyak dua orang positif terkonfirmasi positif Covid-19. “Sementara dua orang dari Melaya dua orang KPPS positif, yang lain negatif,” jelas Made Widiastra.

Bagi yang sudah terkonfirmasi positif, maka akan diganti dengan orang lain untuk menjadi anggota KPPS. “Kalau positif otomatis diganti karena harus menjalani isolasi. Sudah ada penggantinya,” ujarnya.

Rapid test bagi KPPS dan Linmas yang akan menjadi panitia di tempat pemungutan suara (TPS) masih belum usai.

Dari total 5760 orang, sementara yang sudah rapid test sebanyak 3227 orang. Pihaknya berharap tidak ada lagi anggota KPPS yang reaktif dan hasil swab positif sehingga tidak banyak melakukan penggantian bagi yang sudah terkonfirmasi positif.

Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara sebelumnya mengatakan, rapid test yang dilakukan terhadap KPPS dan linmas untuk memastikan jajaran penyelenggara yang berhadapan langsung dengan masyarakat dipastikan tidak terpapar virus.

Disamping itu, jika semua penyelenggara dipastikan tidak terpapar, masyarakat juga akan merasa aman.

Karena itu, bagi KPPS dan Linmas yang rapid test hasilnya reaktif, langsung ditindaklanjuti dengan pengambilan swab untuk diuji.

Apabila ada yang positif Covid-19 dari hasil uji swab KPPS akan diganti dengan orang lain. “Penggantian yang terkonfirmasi positif harus dilakukan

karena pemungutan suara sudah dekat. KPPS yang positif harus isolasi, sehingga tidak bisa mengikuti bimbingan teknis dan pembekalan lainnya,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/