25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:28 AM WIB

Soal Diskotek Akasaka Buka Lagi, Ini Kata Kabid Humas Polda Bali

DENPASAR – Setelah Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dimutasi ke Mabes Polri beredar rumor bahwa Akasaka segera dibuka lagi. Hal ini juga terdengar sampai ke petugas polisi yang berjaga di diskotek tersebut. 

Sumber petugas ini sebetulnya mengaku tidak tahu-menahu. Mereka (polisi) berada di sana karena ditugaskan sampai detik ini. 

“Benar, rumor pertama karena Irjenpol Petrus Reinhard Golose pindah tugas. Sedangkan rumor lainnya, tempat ini akan beroperasi karena Pemkot sudah memberikan izin. Kami kan punya pimpinan Kapolda Bali yang baru. Terus terang kami belum dapat info apa juga dari atasan,” bebernya.

Rumor itu justru diketahui dari kalangan masyarakat. Sumber ini sempat mendapatkan pertanyaan dari masyarakat sekitar, termasuk teman nongkrong, bahwa apakah benar Akasaka akan dibuka atau beroperasi dalam waktu dekat. Sumber ini justru merasa aneh. Dia sendiri tidak tahu-menahu. 

Memang, setelah Petrus Golose pindah, petugas keamanan dari pihak Akasaka lebih berani menampakkan diri. Bila saat Petrus berkuasa mereka memilih berada di bagian belakang gedung itu, belakangan ini pihak Akasaka melalui anak buah dari Kepala Sekuriti Akasaka mulai berjaga di bagian depan. 

“Selama ini berjaga di bagian belakang Akasaka, mereka kini mulai nongkrong di depan pada sore hingga malam hari,” cetus sumber ini.

Ati Fatima, 60, warga pemilik salah satu warung tak jauh dari Akasaka mengaku,, setelah Akasaka ditutup, dagangannya sepi. Ia berharap agar isu yang menyatakan Akasaka akan dibuka itu benar agar warungnya kembali ramai. 

“Ya, katanya Akasaka mau dibuka. Makanya anak-anak Timor (satpam Akasaka yang berasal dari Timor, NTT) belakangan ini sudah nongkrong bareng polisi di depan. Dulu bisnis kopi saya laris manis dibeli sama orang-orang sana. Dari sekuriti hingga penjaga parkitlr. Termasuk makanan,” katanya.

Terkait dengan rumor bahwa Akasaka segera dibuka, langsung ditanggapi Kabid Humas Polda Bali Kombespol Syamsi. Katanya, sejauh ini menyangkut tempat hiburan malam tersebut tidak ada koordinasi dari pihak manapun. Oleh sebab itu Juru Bicara (jubir) Polda Bali ini enggan berspekulasi secara jauh dan mendetail mengenai isu tersebut. 

Jelasnya, sejauh ini pasukan, pun terdapat mobil rantis (kendaraan taktis) masih stan by melakukan penjagaan atau pengamanan. “Buktinya belum ada,” singkat Kombespol Syamsi. 

Seperti catatan radarbali.id, kasus Akasaka bermula saat tim gabungan mengendus pergerakan Dedi Setiawan dari Tangerang yang membawa 19 ribu butir pil ekstasi pada 1 Juni 2017. Hasil pengembangan, BB sebanyak itu dipesan Willy, seorang manajer di Akasaka. 

Willy akhirnya ditangkap di lobi Diskotek Akasaka, Jalan Teuku Umar, Denpasar, pada 5 Juni 2017 siang. Kasus Akasaka sudah selesai dan berkekuatan hukum tetap. Bahkan Willy bersama jaringannya sudah dikenakan sanksi pidana seumur hidup. 

Lalu Willy, Lima Sentoso, Dedi, dan Iskandar Aris dipindahkan dari Lapas Kerobokan ke Nusakambangan, Jawa Tengah, 27 Maret 2019 lalu.

DENPASAR – Setelah Irjen Pol Petrus Reinhard Golose dimutasi ke Mabes Polri beredar rumor bahwa Akasaka segera dibuka lagi. Hal ini juga terdengar sampai ke petugas polisi yang berjaga di diskotek tersebut. 

Sumber petugas ini sebetulnya mengaku tidak tahu-menahu. Mereka (polisi) berada di sana karena ditugaskan sampai detik ini. 

“Benar, rumor pertama karena Irjenpol Petrus Reinhard Golose pindah tugas. Sedangkan rumor lainnya, tempat ini akan beroperasi karena Pemkot sudah memberikan izin. Kami kan punya pimpinan Kapolda Bali yang baru. Terus terang kami belum dapat info apa juga dari atasan,” bebernya.

Rumor itu justru diketahui dari kalangan masyarakat. Sumber ini sempat mendapatkan pertanyaan dari masyarakat sekitar, termasuk teman nongkrong, bahwa apakah benar Akasaka akan dibuka atau beroperasi dalam waktu dekat. Sumber ini justru merasa aneh. Dia sendiri tidak tahu-menahu. 

Memang, setelah Petrus Golose pindah, petugas keamanan dari pihak Akasaka lebih berani menampakkan diri. Bila saat Petrus berkuasa mereka memilih berada di bagian belakang gedung itu, belakangan ini pihak Akasaka melalui anak buah dari Kepala Sekuriti Akasaka mulai berjaga di bagian depan. 

“Selama ini berjaga di bagian belakang Akasaka, mereka kini mulai nongkrong di depan pada sore hingga malam hari,” cetus sumber ini.

Ati Fatima, 60, warga pemilik salah satu warung tak jauh dari Akasaka mengaku,, setelah Akasaka ditutup, dagangannya sepi. Ia berharap agar isu yang menyatakan Akasaka akan dibuka itu benar agar warungnya kembali ramai. 

“Ya, katanya Akasaka mau dibuka. Makanya anak-anak Timor (satpam Akasaka yang berasal dari Timor, NTT) belakangan ini sudah nongkrong bareng polisi di depan. Dulu bisnis kopi saya laris manis dibeli sama orang-orang sana. Dari sekuriti hingga penjaga parkitlr. Termasuk makanan,” katanya.

Terkait dengan rumor bahwa Akasaka segera dibuka, langsung ditanggapi Kabid Humas Polda Bali Kombespol Syamsi. Katanya, sejauh ini menyangkut tempat hiburan malam tersebut tidak ada koordinasi dari pihak manapun. Oleh sebab itu Juru Bicara (jubir) Polda Bali ini enggan berspekulasi secara jauh dan mendetail mengenai isu tersebut. 

Jelasnya, sejauh ini pasukan, pun terdapat mobil rantis (kendaraan taktis) masih stan by melakukan penjagaan atau pengamanan. “Buktinya belum ada,” singkat Kombespol Syamsi. 

Seperti catatan radarbali.id, kasus Akasaka bermula saat tim gabungan mengendus pergerakan Dedi Setiawan dari Tangerang yang membawa 19 ribu butir pil ekstasi pada 1 Juni 2017. Hasil pengembangan, BB sebanyak itu dipesan Willy, seorang manajer di Akasaka. 

Willy akhirnya ditangkap di lobi Diskotek Akasaka, Jalan Teuku Umar, Denpasar, pada 5 Juni 2017 siang. Kasus Akasaka sudah selesai dan berkekuatan hukum tetap. Bahkan Willy bersama jaringannya sudah dikenakan sanksi pidana seumur hidup. 

Lalu Willy, Lima Sentoso, Dedi, dan Iskandar Aris dipindahkan dari Lapas Kerobokan ke Nusakambangan, Jawa Tengah, 27 Maret 2019 lalu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/