27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:58 AM WIB

Sampah Penuhi Pesisir Bali, DLH Badung Kerahkan 1.100 Personel

MANGUPURA – Fenomena sampah pantai di wilayah pesisir di Badung rutin terjadi setiap tahun. Bahkan hampir semua bibir pantai di Badung dipenuhi sampah. 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung terpaksa mengerahkan 1.100 personel untuk menangani sampah.

Sampah yang berserakan di pantai ini diprediksi masih akan terjadi hingga bulan April 2019. Kepala Dinas LHK Badung Putu Eka Mertawan mengatakan, berdasar prakiraan cuaca, sampah pantai belum berakhir.

Karena masih akan terjadi sampah kiriman sampai bulan April 2019 mendatang. “Penting ada prakiraan atau ramalan agar kami bisa bersiap menjaga areal pantai dari sampah,” ujar Eka Mertawan.

Kata dia, kondisi sampah pantai fluktuatif. Misalnya di wilayah Pantai Pererenan, Munggu, Canggu, Brawa, Petitenget, bersih dari sampah.

Tapi, sampah bisa muncul di wilayah Pantai Kuta dan sekitarnya. “Yang jelas petugas kami tetap siaga. Kami mengerahkan 1.100 personel untuk penanganan sampah, ” ungkapnya.

Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Bali, aliran sungai di bawah jembatan Umalas Kangin, Kerobokan, Kuta Utara, kini dipenuhi sampah.

Tumpukan sampah kiriman setinggi bibir jembatan menghambat arus aliran Sungai Yeh Poh ini.

Kabid SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Badung AA Dalem mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya tumpukan sampah di sungai tersebut.

Namun, pihaknya akan memerintahkan jajarannya untuk segera turun membersihkan timbunan sampah tersebut.  

“Kami belum mendapatkan laporan atau surat yang dikirimkan, tapi sekarang (kemarin -red) tim kami akan turun membersihkan sampah itu,” tegasnya.

Dia mengakui, sampah yang terbawa arus hingga menyumbat aliran sungai banyak terjadi. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

“Banyak (sampah memenuhi sungai), sepertinya kesadaran masyarakat masih kurang, sungai masih jadi tempat pembuangan sampah,” pungkasnya.

MANGUPURA – Fenomena sampah pantai di wilayah pesisir di Badung rutin terjadi setiap tahun. Bahkan hampir semua bibir pantai di Badung dipenuhi sampah. 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung terpaksa mengerahkan 1.100 personel untuk menangani sampah.

Sampah yang berserakan di pantai ini diprediksi masih akan terjadi hingga bulan April 2019. Kepala Dinas LHK Badung Putu Eka Mertawan mengatakan, berdasar prakiraan cuaca, sampah pantai belum berakhir.

Karena masih akan terjadi sampah kiriman sampai bulan April 2019 mendatang. “Penting ada prakiraan atau ramalan agar kami bisa bersiap menjaga areal pantai dari sampah,” ujar Eka Mertawan.

Kata dia, kondisi sampah pantai fluktuatif. Misalnya di wilayah Pantai Pererenan, Munggu, Canggu, Brawa, Petitenget, bersih dari sampah.

Tapi, sampah bisa muncul di wilayah Pantai Kuta dan sekitarnya. “Yang jelas petugas kami tetap siaga. Kami mengerahkan 1.100 personel untuk penanganan sampah, ” ungkapnya.

Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Bali, aliran sungai di bawah jembatan Umalas Kangin, Kerobokan, Kuta Utara, kini dipenuhi sampah.

Tumpukan sampah kiriman setinggi bibir jembatan menghambat arus aliran Sungai Yeh Poh ini.

Kabid SDA Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Badung AA Dalem mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya tumpukan sampah di sungai tersebut.

Namun, pihaknya akan memerintahkan jajarannya untuk segera turun membersihkan timbunan sampah tersebut.  

“Kami belum mendapatkan laporan atau surat yang dikirimkan, tapi sekarang (kemarin -red) tim kami akan turun membersihkan sampah itu,” tegasnya.

Dia mengakui, sampah yang terbawa arus hingga menyumbat aliran sungai banyak terjadi. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah.

“Banyak (sampah memenuhi sungai), sepertinya kesadaran masyarakat masih kurang, sungai masih jadi tempat pembuangan sampah,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/