DENPASAR – Transmisi lokal mendominasi penyebaran Covid-19 di Bali. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Kota Denpasar “menjuarai” pasien positif dengan jumlah pasien positif 211 orang.
Persentase transmisi lokal atau penularan secara lokal di Denpasar juga tinggi, yakni 73 persen.
Update kasus covid-19 per Selasa (16/6), jumlah kumulatif pasien positif sebanyak 782 orang atau bertambah 22 orang, yang terdiri dari 1 orang WNA dan 21 orang WNI.
Menariknya, satu WNA yang positif karena terpapar transmisi lokal. Sedangkan WNI positif terdiri dari 1 orang PMI dan 20 orang transmisi lokal.
Sedangkan jumlah pasien yang telah sembuh secara kumulatif berjumlah 510 orang. Pasien sembuh bertambah sebanyak 8 orang, terdiri dari 1 orang WNA dan 7 orang WNI dari transmisi lokal.
Sedangkan jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) sebanyak 266 orang yang berada di 11 rumah sakit rujukan dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah dan BPK Pering.
Dari data penambahan 22 orang transmisi lokal kemarin, jika dihitung dengan persentase, jumlah kumulatif dari penyebaran transmisi lokal sebanyak 59,08 persen.
“Jika kita teliti lebih jauh transmisi lokal ini penyebarannya paling banyak terjadi di pasar dan ini menimbulkan cluster baru yang
sangat berisiko,” terang Sekda Provinsi Bali Dewa Indra dalam rapat rapat koordinasi dengan seluruh stake holder terkait secara daring.
Sementara itu, Sekda Kota Denpasar A.A. Ngurah Rai Iswara membenarkan bahwa sejak tanggal 5 Juni 2020 terjadi peningkatan transmisi lokal yang sangat signifikan di Kota Denpasar.
Jika dipersentasekan jumlah transmisi lokal di Kota Denpasar mencapai 73 persen. Penularan didominasi dari penyebaran di pasar tradisional.
Dewa Indra yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali mengungkapkan,
sejak Februari sampai awal Juni 2020 tren peningkatan kasus masih berasal dari pekerja migran atau Para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Dengan munculnya tren baru transmisi lokal, Indra menyampaikan bahwa seluruh stake holder harus kembali merapatkan barisan dan memantik semangat.
Sebab, strategi penekanan penyebaran Covid-19 melalui PPLN bisa dilakukan melalui screaning pintu masuk Bali,
maka lain halnya dengan transmisi lokal yang sangat sulit untuk melakukan identifikasi dan sulit untuk menerapkan strategi pasti.
Untuk itu, ada tiga hal yang sudah dan harus dilaksanakan dalam menekan transmisi lokal tersebut. Pertama, Kota Denpasar telah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM).
Kedua menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait physical distancing. Ketiga memberikan suatu hal yang bisa diadaptasi oleh masyarakat, misalnya dengan membiasakan diri dalam penerapan protokol kesehatan.
Selain itu Denpasar juga sudah meningkatkan kembali peran dan fungsi dari satgas gotong royong. “Beberapa hal ini diharapkan dapat menekan terjadinya transmisi lokal,”tukasnya.