34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:56 PM WIB

RSUD Mangupura Kekurangan Dokter Spesialis, Tenaga Kontrak Jadi Solusi

MANGUPURA – Kendati Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Mangusada Kabupaten Badung mendapat tambahan  kuota 30 CPNS, bukan berarti kebutuhan tenaga media terpenuhi.

Pasalnya rumah sakit plat merah tersebut masih kekurangan dokter spesialis. Hal itu diakui oleh Direktur RSUD  Badung dr Nyoman Gunarta.

Menurut dr Gunarta, RSUD Mangupura saat ini masih kekurangan dokter spesialis urologi. Karena saat ini hanya punya satu dokter dan itu pun masih berstatus kontrak.

Padahal idealnya harus memiliki 2 orang dokter spesialis urologi. Begitu juga dokter bedah ortopedi baru punya dua. Satu berstatus PNS dan satunya berstatus kontrak.

Kemudian mereka belum memiliki dokter spesialis rehabilitasi medik dan forensik. Selain itu ahli teknik medik (altem) baru punya satu saja, padahal idealnya dua orang.

“Tahun ini kami mendapat 30 kuota CPNS namun dengan kondisi sekarang tidak sesuai harapan. Karena kita masih dokter spesialis lagi,” jelas Gunarta.

Saat ini, dokter umum di RSUD Mangupura berjumlah 32 orang, dokter spesialis 62 orang, dokter spesialis gigi 1 orang, dokter gigi 4 orang, perawat 416 orang, perawat gigi 12 orang, bidan 89 orang dan tenaga kesehatan lainnya 133 orang.

Total keseluruhan 1.054 orang. Berstatus PNS 545 orang dan berstatus tenaga kontrak 505 orang. Kemudian ada lagi tenaga harian lepas 4 orang.

“Ya, solusinya kami cari kontrak dulu sampai nanti dapat PNS. Namun untuk spesialis ortopedi dan rehab medik sudah ada yang sedang sekolah. Begitu juga spesialis forensik sudah ada yang magang,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Kendati Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Mangusada Kabupaten Badung mendapat tambahan  kuota 30 CPNS, bukan berarti kebutuhan tenaga media terpenuhi.

Pasalnya rumah sakit plat merah tersebut masih kekurangan dokter spesialis. Hal itu diakui oleh Direktur RSUD  Badung dr Nyoman Gunarta.

Menurut dr Gunarta, RSUD Mangupura saat ini masih kekurangan dokter spesialis urologi. Karena saat ini hanya punya satu dokter dan itu pun masih berstatus kontrak.

Padahal idealnya harus memiliki 2 orang dokter spesialis urologi. Begitu juga dokter bedah ortopedi baru punya dua. Satu berstatus PNS dan satunya berstatus kontrak.

Kemudian mereka belum memiliki dokter spesialis rehabilitasi medik dan forensik. Selain itu ahli teknik medik (altem) baru punya satu saja, padahal idealnya dua orang.

“Tahun ini kami mendapat 30 kuota CPNS namun dengan kondisi sekarang tidak sesuai harapan. Karena kita masih dokter spesialis lagi,” jelas Gunarta.

Saat ini, dokter umum di RSUD Mangupura berjumlah 32 orang, dokter spesialis 62 orang, dokter spesialis gigi 1 orang, dokter gigi 4 orang, perawat 416 orang, perawat gigi 12 orang, bidan 89 orang dan tenaga kesehatan lainnya 133 orang.

Total keseluruhan 1.054 orang. Berstatus PNS 545 orang dan berstatus tenaga kontrak 505 orang. Kemudian ada lagi tenaga harian lepas 4 orang.

“Ya, solusinya kami cari kontrak dulu sampai nanti dapat PNS. Namun untuk spesialis ortopedi dan rehab medik sudah ada yang sedang sekolah. Begitu juga spesialis forensik sudah ada yang magang,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/