29.7 C
Jakarta
19 April 2024, 20:32 PM WIB

Seragam Gratis Pelajar SD – SMP Molor, Batal deh Pakai Baju Baru…

RadarBali.com – Program Bupati Badung Nyoman Giri Prasta memberikan seragam gratis untuk siswa SD dan SMP Negeri sejatinya bagus.

Sayangnya, sampai saat ini pembagian seragam gratis hanya diberikan kepada siswa SMP Negeri tetapi masih ada yang belum kebagian. Sementara untuk seragam gratis SD Negeri hampir semua siswa belum kebagian.

Pada tahun anggaran 2017 ini, Pemkab Badung menyiapkan anggaran Rp 25 miliar lebih untuk pengadaan seragam sekolah siswa baru.

Dengan rincian Rp 13 Miliar lebih untuk siswa SMP dan Rp 12 Miliar lebih untuk siswa SD.  “Katanya dapat seragam gratis tapi anak saya belum dapat. Masak sudah selesai pengenalan lingkungan sekolah belum dapat juga. Jadinya saya harus beli yang baru dulu, karena anak sudah mulai mengikuti pelajaran kelas di SMP,” jelas salah satu orang tua siswa yang enggan namanya dikorankan ini, Senin (17/7).

Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika menerangkan bahwa pengadaan seragam baru untuk siswa SMPN di Badung sudah bergulir.

Karena ada kelonggaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jumlahnya terus bertambah. Sehingga ia belum berani memberikan berapa jumlah siswa yang akan menerima seragam gratis tersebut.

Pihaknya beralasan bahwa jumlah siswa yang akan menerima seragam gratis ini belum valid. “Saat ini pemberian untuk SMP sudah berjalan untuk SD sedang berproses. Namun, memang di beberapa sekolah masih ada yang kurang mendapat seragam, karena jumlah siswa yang kita terima tahun ini kan tidak sesuai dengan prediksi awal,” ujar Widia Astika, kemarin .

Kata dia, sejumlah item yang akan diberikan per siswa mulai dari seragam putih-biru, seragam endek, seragam cokelat atau pramuka, sepatu, tas, dan pakaian olahraga.

Namun, untuk pengadaan tiga seragam gratis itu diberikan berupa kain sehingga setiap siswa akan mendapatkan uang ganti jahit Rp 100 ribu per stel pakian. Tapi, diberikan secara bertahap.

“Setiap satu stel akan kami berikan Rp 100 ribu untuk pengganti ongkos jahitnya. Itu juga berdasarkan hasil survei di lapangan terkait ongkos jahit saat ini,” jelasnya. 

RadarBali.com – Program Bupati Badung Nyoman Giri Prasta memberikan seragam gratis untuk siswa SD dan SMP Negeri sejatinya bagus.

Sayangnya, sampai saat ini pembagian seragam gratis hanya diberikan kepada siswa SMP Negeri tetapi masih ada yang belum kebagian. Sementara untuk seragam gratis SD Negeri hampir semua siswa belum kebagian.

Pada tahun anggaran 2017 ini, Pemkab Badung menyiapkan anggaran Rp 25 miliar lebih untuk pengadaan seragam sekolah siswa baru.

Dengan rincian Rp 13 Miliar lebih untuk siswa SMP dan Rp 12 Miliar lebih untuk siswa SD.  “Katanya dapat seragam gratis tapi anak saya belum dapat. Masak sudah selesai pengenalan lingkungan sekolah belum dapat juga. Jadinya saya harus beli yang baru dulu, karena anak sudah mulai mengikuti pelajaran kelas di SMP,” jelas salah satu orang tua siswa yang enggan namanya dikorankan ini, Senin (17/7).

Kadisdikpora Badung I Ketut Widia Astika menerangkan bahwa pengadaan seragam baru untuk siswa SMPN di Badung sudah bergulir.

Karena ada kelonggaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jumlahnya terus bertambah. Sehingga ia belum berani memberikan berapa jumlah siswa yang akan menerima seragam gratis tersebut.

Pihaknya beralasan bahwa jumlah siswa yang akan menerima seragam gratis ini belum valid. “Saat ini pemberian untuk SMP sudah berjalan untuk SD sedang berproses. Namun, memang di beberapa sekolah masih ada yang kurang mendapat seragam, karena jumlah siswa yang kita terima tahun ini kan tidak sesuai dengan prediksi awal,” ujar Widia Astika, kemarin .

Kata dia, sejumlah item yang akan diberikan per siswa mulai dari seragam putih-biru, seragam endek, seragam cokelat atau pramuka, sepatu, tas, dan pakaian olahraga.

Namun, untuk pengadaan tiga seragam gratis itu diberikan berupa kain sehingga setiap siswa akan mendapatkan uang ganti jahit Rp 100 ribu per stel pakian. Tapi, diberikan secara bertahap.

“Setiap satu stel akan kami berikan Rp 100 ribu untuk pengganti ongkos jahitnya. Itu juga berdasarkan hasil survei di lapangan terkait ongkos jahit saat ini,” jelasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/