27.8 C
Jakarta
12 Desember 2024, 2:27 AM WIB

Ikut Penggrompyokan, Giri Prasta Dorong Pemanfaatan Musuh Alami Tikus

MANGUPURA – Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (Giriasa), Selasa (17/11) kemarin,

turun bersama masyarakat melaksaakan penggrompyokan atau pembasmian hama tikus di areal pesawahan Subak Penarungan, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi.

Selain penggunakan tongkat kayu, pembasmian hewan pengerat ini juga dengan meniupkan asap yang mengandung belerang ke lubang-lubang tempat tikus bersarang.

Hadir dalam kesempatan tersebut tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Badung asal Penarungan I Wayan Suyasa dan I Made Yudana.

Ditemui disela-sela kegiatan, Cabup Giri Prasta mengatakan, serangan tikus memang menjadi salah satu hama yang sangat merugikan petani, karena bisa menyebabkan gagal panen.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi serangan hama tikus. “Penggrompyokan yang kita lakukan hari ini adalah salah satu cara untuk membasmi hama tikus,”ujar Giri Prasta.

Namun demikian, Giri Prasta juga mengimbau petani menggunakan metode lain yang lebih alami untuk menanggulangi serangan tikus.

Di antaranya dengan pengaturan pola tanam antara padi dan palawija yang dilakukan secara serempak, dan pemanfaatan musuh alami tikus seperti Burung Hantu.

 “Kita akan mendorong dinas terkait untuk lebih memanfaatkan dan membudidayakan musuh alami tikus, yaitu burung hantu,” tegasnya.

Agar hasilnya lebih maksimal, gerakan pembasmian hama tikus menurut politisi asal Desa Pelaga ini harus dilaksanaan secara serentak.

“Tak hanya secara sekala, kita di Badung juga mengambil langkah niskala, yaitu upacara ngaben tikus sebagai upaya pengendalian hama tikus,”pungkasnya. 

MANGUPURA – Paslon Bupati dan Wakil Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan I Ketut Suiasa (Giriasa), Selasa (17/11) kemarin,

turun bersama masyarakat melaksaakan penggrompyokan atau pembasmian hama tikus di areal pesawahan Subak Penarungan, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi.

Selain penggunakan tongkat kayu, pembasmian hewan pengerat ini juga dengan meniupkan asap yang mengandung belerang ke lubang-lubang tempat tikus bersarang.

Hadir dalam kesempatan tersebut tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Badung asal Penarungan I Wayan Suyasa dan I Made Yudana.

Ditemui disela-sela kegiatan, Cabup Giri Prasta mengatakan, serangan tikus memang menjadi salah satu hama yang sangat merugikan petani, karena bisa menyebabkan gagal panen.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi serangan hama tikus. “Penggrompyokan yang kita lakukan hari ini adalah salah satu cara untuk membasmi hama tikus,”ujar Giri Prasta.

Namun demikian, Giri Prasta juga mengimbau petani menggunakan metode lain yang lebih alami untuk menanggulangi serangan tikus.

Di antaranya dengan pengaturan pola tanam antara padi dan palawija yang dilakukan secara serempak, dan pemanfaatan musuh alami tikus seperti Burung Hantu.

 “Kita akan mendorong dinas terkait untuk lebih memanfaatkan dan membudidayakan musuh alami tikus, yaitu burung hantu,” tegasnya.

Agar hasilnya lebih maksimal, gerakan pembasmian hama tikus menurut politisi asal Desa Pelaga ini harus dilaksanaan secara serentak.

“Tak hanya secara sekala, kita di Badung juga mengambil langkah niskala, yaitu upacara ngaben tikus sebagai upaya pengendalian hama tikus,”pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/