MANGUPURA –Di masa pandemi covid-19, selain belajar dilakukan secara daring atau online, pelaksanaan ujian sekolah juga mengacu kepada Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 1 Tahun 2021.
Artinya untuk Ujian Sekolah maupun ujian kesetaraan ditiadakan, tapi ada sejumlah persyaratan yang diberikan dalam kelulusan siswa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadisdikpora Kabupaten Badung, I Made Mandi, mengakui SE Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan
Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) ini telah ditindaklanjuti dengan merapatkan jajarannya.
“Kami akan mengkombinasikan opsi dari Kemendikbud dengan hasil ujian sekolah yang rencananya dilaksanakan daring kalau situasi masih tetap seperti ini,” terang Mandi.
Kata dia, kombinasi yang dilakukan adalah portofolio berupa evaluasi atas nilai rapor, nilai sikap/perilaku, prestasi yang diperoleh sebelumnya (penghargaan, hasil perlombaan, dan sebagainya), penugasan, dan tes secara daring.
Bentuk kegiatan penilaian lain yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. “Intinya kan apapun menjadi kebijakan pusat ya, kami ikuti. Untuk kelulusan atau kenaikan kan jelas aturannya,
dapat diambil dari nilai penugasan, portofolio, nilai rapor, nilai sikap atau perilaku, dan prestasi,” beber Mandi yang juga Sekretaris Disdikpora Badung ini.
Pihaknya juga telah menyampaikan SE tersebut kepada beberapa kepala UPT terkait. Namun, secara umum tidak ada sekolah di Badung yang akan keberatan akan ditiadakannya Ujian Nasional.
Siswa PAUD, SD, dan SMP se-Kabupaten Badung di angka puluhan ribu, yakni TK atau Paud 9.225, SD sebanyak 57.307 dan SMP sebanyak 28.298 siswa
“Tahun lalu sekolah sudah mempersiapkan ujian, namun karena pandemi juga dibatalkan dan dialihkan daring, sehingga tidak menjadi hal yang baru
bagi guru-guru di Badung. Yang jelas nanti kita di Badung tetap akan melaksanakan kelulusan sesuai SE Mendikbud,” pungkasnya.
