DENPASAR – Industri pariwisata Bali dilanda kelesuan akut sebagai dampak erupsi Gunung Agung. Untuk mengembalikan situasi kembali normal, promosi menjadi langkah paling realistis.
Tak tanggung-tanggung, dana promosi wisata yang disediakan pemerintah mencapai Rp 100 miliar.
Anggaran sebesar itu terungkap usai rapat pelaku industri pariwisata Bali bersama Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di Bali Tourism Board (BTB) kemarin (18/12).
Menpar Arief Yahya menerangkan, langkah promosi besar-besaran ini merupakan bagian dari langkah pemulihan
setelah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menurunkan status Gunung Agung dari Awas menjadi Waspada.
Menpar Arief bahkan menampik penurunan status ini dilatarbelakangi kepentingan tertentu, termasuk mengamankan jalannya hajatan akbar IMF yang akan dihelat Oktober 2018 mendatang.
“Kenapa Kementerian Kemaritiman, ini karena menerima laporan dari Kepala PVMBG. Jadi, kebetulan Kemenko Maritim yang membawahi.
Ini berlaku di luar radius 6 km sampai 10 km,” papar Menpar Arief Yahya kepada awak media kemarin.
Menurutnya, bentuk promosi ini mengarah pada hard salling. “Misalnya menawarkan diskon. Kalau dulu promosi menjual keindahan
dan destinasi. Sekarang main di diskon. Ini berlaku untuk wisatawan domestik dan mancanegara,” jelasnya.