28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:54 AM WIB

Proyek Irigasi Sumbat Aliran Air, Petani Protes, Distan Bilang…

GIANYAR – Petani di subak Desa Tegal Tugu Kecamatan Gianyar tengah merana. Tanaman mereka rusak lantaran tak dapat air.

Salah satu petani, I Dewa Putu Murta, mengaku kekeringan ini sudah berlangsung sekitar empat bulan lebih karena musim kemarau. Selain itu proyek irigasi yang tak kunjung tuntas.  

“Saya menanam kacang tanah, tidak bisa menghasilkan biji kacang seperti biasa. Rumpun kacang tidak berisi biji,” keluh Murta.

Di bagian lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka mengaku proyek saluran irigasi di Desa Tegal Tugu sedang dalam perbaikan.

Pengerjaan itu ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). “Kami sudah koordinasikan. Perkiraan perbaikan paling cepat selesai bulan November,” ujarnya.

Menurut Made Raka, perbaikan dilakukan cukup lama, lantaran kerusakan cukup panjang. Itu karena banyak terdapat kebocoran di saluran irigasi.

“Kalau terus dibiarkan bocor, nanti produksi pertanian tidak maksimal. Makanya diperbaiki, demi kelancaran aliran air,” jelasnya.

Terhadap adanya proyek saluran irigasi itu, pihaknya sudah menyarankan petani menanam tanaman di luar padi, yakni kacang-kacangan dan jagung.

Namun diakui, tanaman tersebut tetap memerlukan air dalam debet kecil. “Bagaimanapun yang namanya tanaman tetap butuh air,

tetapi musim kemarau seperti sekarang. Kami harap bisa bersabar menunggu perbaikan,” pintanya. 

GIANYAR – Petani di subak Desa Tegal Tugu Kecamatan Gianyar tengah merana. Tanaman mereka rusak lantaran tak dapat air.

Salah satu petani, I Dewa Putu Murta, mengaku kekeringan ini sudah berlangsung sekitar empat bulan lebih karena musim kemarau. Selain itu proyek irigasi yang tak kunjung tuntas.  

“Saya menanam kacang tanah, tidak bisa menghasilkan biji kacang seperti biasa. Rumpun kacang tidak berisi biji,” keluh Murta.

Di bagian lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, I Made Raka mengaku proyek saluran irigasi di Desa Tegal Tugu sedang dalam perbaikan.

Pengerjaan itu ditangani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). “Kami sudah koordinasikan. Perkiraan perbaikan paling cepat selesai bulan November,” ujarnya.

Menurut Made Raka, perbaikan dilakukan cukup lama, lantaran kerusakan cukup panjang. Itu karena banyak terdapat kebocoran di saluran irigasi.

“Kalau terus dibiarkan bocor, nanti produksi pertanian tidak maksimal. Makanya diperbaiki, demi kelancaran aliran air,” jelasnya.

Terhadap adanya proyek saluran irigasi itu, pihaknya sudah menyarankan petani menanam tanaman di luar padi, yakni kacang-kacangan dan jagung.

Namun diakui, tanaman tersebut tetap memerlukan air dalam debet kecil. “Bagaimanapun yang namanya tanaman tetap butuh air,

tetapi musim kemarau seperti sekarang. Kami harap bisa bersabar menunggu perbaikan,” pintanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/