DENPASAR – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengaku pusing dan bingung membersihkan sungai di Kota Denpasar. Ditambah usai hujan mengguyur beberapa hari belakangan ini membuat Pasukan Biru Prokasih DPUPR Kota Denpasar terus bersiaga.
Karenanya, Pembersihan Sungai, jaring sampah dan saluran air terus digencarkan. Kali ini, pembersihan turut menyasar 9 sungai yang yang tersebar di wilayah Kota Denpasar, Kamis (19/11).
Sungai di Denpasar selalu meluap jika hujan turun. Ditambah banyak sampah, sehingga dibutuhkan solusi agar tidak menyebabkan banjir.
Adapun kegiatan kali ini menyasar sedikitnya 9 titik, yakni Salter Tukad Gangga, Saluran Air Kaliasem, Sungai Juwet Sari, Saluran Tukad Gangga, Saluran Jalan Moh. Yamin, Saluran Jalan Pulau Galang, Saluran Jalan Suradipa, Sungai Badung dan Saluran Jalan Mekar Desa Pemogan Denpasar.
Kadis PUPR Kota Denpasar, I Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa PUPR Kota Denpasar melalui Pasukan Biru Prokasih terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainya di sungai.
“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya, hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu, selain itu hujan yang mulai turun di wilayah Kota Denpasar dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi,” ujarnya
Lebih lanjut dikatakan dari hasil kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap hari ini ditemukan permasalahan klasik. Yakni masih ditemukanya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya
Pun demikian, Jimmy mengatakan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.
“Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara,” paparnya
Jimmy Sidharta mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan sungai dan saluran air lainya. Hal ini mengingat sudah memasuki musim hujan. Selain itu pula, Bali khusudnya Kota Denpasar yang bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan.
“Selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara, ini akan mengotori pantai, jadi masyarakat dimohon untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air,” harapnya.