29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:09 AM WIB

Bali Aman, Harap Mahasiswa Papua Bisa Kembali Kuliah ke Pulau Dewata

DENPASAR – Sejumlah mahasiswa asal Papua tampil dalam acara Gelar Malam Budaya Nusantara di kampus Universitas Warmadewa, Senin (23/9) malam.

Mereka menampilkan beragam jenis kesenian asli Papua. Mulai dari tari hingga nyanyian. Vladinier Yohan Kafiar, selaku salah satu mahasiswa asal Papua

yang tampil dalam acara ini mengatakan, dia dan teman-temannya merasa senang telah diberi kesempatan untuk mengekspresikan budaya Papua.

Mahasiswa semester III Fakultas Hukum Universitas Warmadewa ini mengatakan, hal itu tidak lepas dari kenyamanan yang mereka dapat baik itu dari lingkungan kampus, maupun di lingkungan masyarakat di Bali pada umumnya. 

“Sampai saat ini kami masih merasa nyaman. Sehingga sampai sekarang kami masih bisa bebas berekspresi. Yang tampil saat ini kami dari Dewata Sorong Raya dari berbagai kampus di Bali,” kata Yohan Kafiar saat diwawancara usai pertunjukan.

Dijelaskannya, meski saat ini situasi di Papua sedang tidak stabil, namun dia dan anak-anak Papua lainnya di Bali tetap baik baik saja.

Mereka masih tetap nyaman dan fokus menjalani studi. Meski pada faktanya ada beberapa mahasiswa asal Papua yang terpaksa pulang ke Papua pascasituasi yang kurang kondusif beberapa waktu lalu.

Namun, menurut pria bersuara merdu itu, ketakutan orang tualah yang membuat mereka terpaksa pulang kampung.

Di mana saat kerusuhan beberapa waktu lalu, para orang tua meminta mereka kembali ke Papua. 

“Karena tujuan kami ke Bali untuk studi. Dan saya tegaskan, di Bali kami tetap aman. Tetapi mungkin karena situasi di Papua yang buat mereka kembali.

Karena mungkin orang tua juga khawatir sehingga mereka meminta anak-anaknya pulang. Namun, sejauh ini di Bali saya masih merasa aman.

Dan, saya masih bisa menjalanai kuliah dengan baik. Sebagaimana orang tua saya mengirim saya untuk berstudi di sini sehingga nantinya saat kembali, kami bisa membangun Papua jadi lebih baik,” terangnya. 

Sementara itu, Rektor Universita Warmadewa Prof dr Dewa Putu Widjana DAP&E Sp.ParK mengatakan bahwa saat ini Bali aman-aman saja.

Oleh sebab itu, dia mengimbau mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang saat ini telah pulang ke Papua karena ketakutan, agar segera kembali ke Bali. 

“Bali sangat aman untuk mereka. Oleh sebab itu saya mengundang dengan sangat agar adik-adik kami dari Papua yang pulang itu kembali lagi ke Warmadewa. Karena di sini kami jamin keamanan dan keselamatan mereka,” ujarnya.

Menurut dia, pihak kampus maupun yayasan tidak ingin para mahasiswa tersebut sampai tidak melanjutkan kuliah.

Apalagi sebagian besar mahasisea asal Papua yang kembali itu sudah duduk di semester 6 dan semester 8.

Baik kampus maupun yayasan berharap agar para mahasiswa itu sesegera mungkin menyelesaikan studi, sehingga nantinya mereka bisa kembali ke Papua dan membangun daerah mereka. 

“Mungkin mereka kembali karena khawatir terkait kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu. Saya sering bertemu dengan adik-adik asal Papua.

Saya sebagai rektor membuka pintu lebar untuk mereka berkeluh kesah. Saya punya tim khusus untuk berkomunikasi dengan mereka untuk mendekati mereka agar kembali. Semoga dalam waktu dekat mereka bisa kembali,” tandasnya. (rba)

DENPASAR – Sejumlah mahasiswa asal Papua tampil dalam acara Gelar Malam Budaya Nusantara di kampus Universitas Warmadewa, Senin (23/9) malam.

Mereka menampilkan beragam jenis kesenian asli Papua. Mulai dari tari hingga nyanyian. Vladinier Yohan Kafiar, selaku salah satu mahasiswa asal Papua

yang tampil dalam acara ini mengatakan, dia dan teman-temannya merasa senang telah diberi kesempatan untuk mengekspresikan budaya Papua.

Mahasiswa semester III Fakultas Hukum Universitas Warmadewa ini mengatakan, hal itu tidak lepas dari kenyamanan yang mereka dapat baik itu dari lingkungan kampus, maupun di lingkungan masyarakat di Bali pada umumnya. 

“Sampai saat ini kami masih merasa nyaman. Sehingga sampai sekarang kami masih bisa bebas berekspresi. Yang tampil saat ini kami dari Dewata Sorong Raya dari berbagai kampus di Bali,” kata Yohan Kafiar saat diwawancara usai pertunjukan.

Dijelaskannya, meski saat ini situasi di Papua sedang tidak stabil, namun dia dan anak-anak Papua lainnya di Bali tetap baik baik saja.

Mereka masih tetap nyaman dan fokus menjalani studi. Meski pada faktanya ada beberapa mahasiswa asal Papua yang terpaksa pulang ke Papua pascasituasi yang kurang kondusif beberapa waktu lalu.

Namun, menurut pria bersuara merdu itu, ketakutan orang tualah yang membuat mereka terpaksa pulang kampung.

Di mana saat kerusuhan beberapa waktu lalu, para orang tua meminta mereka kembali ke Papua. 

“Karena tujuan kami ke Bali untuk studi. Dan saya tegaskan, di Bali kami tetap aman. Tetapi mungkin karena situasi di Papua yang buat mereka kembali.

Karena mungkin orang tua juga khawatir sehingga mereka meminta anak-anaknya pulang. Namun, sejauh ini di Bali saya masih merasa aman.

Dan, saya masih bisa menjalanai kuliah dengan baik. Sebagaimana orang tua saya mengirim saya untuk berstudi di sini sehingga nantinya saat kembali, kami bisa membangun Papua jadi lebih baik,” terangnya. 

Sementara itu, Rektor Universita Warmadewa Prof dr Dewa Putu Widjana DAP&E Sp.ParK mengatakan bahwa saat ini Bali aman-aman saja.

Oleh sebab itu, dia mengimbau mahasiswa-mahasiswa asal Papua yang saat ini telah pulang ke Papua karena ketakutan, agar segera kembali ke Bali. 

“Bali sangat aman untuk mereka. Oleh sebab itu saya mengundang dengan sangat agar adik-adik kami dari Papua yang pulang itu kembali lagi ke Warmadewa. Karena di sini kami jamin keamanan dan keselamatan mereka,” ujarnya.

Menurut dia, pihak kampus maupun yayasan tidak ingin para mahasiswa tersebut sampai tidak melanjutkan kuliah.

Apalagi sebagian besar mahasisea asal Papua yang kembali itu sudah duduk di semester 6 dan semester 8.

Baik kampus maupun yayasan berharap agar para mahasiswa itu sesegera mungkin menyelesaikan studi, sehingga nantinya mereka bisa kembali ke Papua dan membangun daerah mereka. 

“Mungkin mereka kembali karena khawatir terkait kejadian yang terjadi beberapa waktu lalu. Saya sering bertemu dengan adik-adik asal Papua.

Saya sebagai rektor membuka pintu lebar untuk mereka berkeluh kesah. Saya punya tim khusus untuk berkomunikasi dengan mereka untuk mendekati mereka agar kembali. Semoga dalam waktu dekat mereka bisa kembali,” tandasnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/